Mataram (Suara NTB) – Perubahan pola belanja masyarakat yang beralih ke platform digital menjadi tantangan bagi para pedagang pasar tradisional di Kota Mataram. salah satunya adalah Pasar Cakranegara. Banyak pedagang mengeluhkan menurunnya jumlah pembeli yang datang langsung ke pasar, seiring dengan meningkatnya tren belanja online melalui e-commerce dan media sosial.
Menanggapi kondisi ini, Wakil Ketua Komisi Ii DPRD Kota Mataram, Siti Fitriani Bakhresyi mendorong agar pedagang pasar tradisional ikut beradaptasi dengan teknologi. Salah satu cara yang disarankan adalah mendaftarkan produk ke platform online dan memahami penggunaan website resmi dari suplier yang sesuai dengan barang dagangan mereka.
“Tentu dalam hal ini, perhatian dan dukungan pemerintah sangat diperlukan. Sosialisasi dan pelatihan sistem pemasaran digital bagi pedagang sangat penting agar mereka lebih memahami teknologi dan bisa bersaing di era digital,” ujar Pipit sapaan akrab politisi Partai Nasdem ini kepada Suara NTB di Mataram, Jumat, 28 Maret 2025.
Selain digitalisasi, Pipit berharap adanya revitalisasi pasar agar lebih tertata dan nyaman bagi pembeli yang masih memilih berbelanja langsung. Penataan ulang kios, perbaikan fasilitas, serta peningkatan kebersihan pasar menjadi harapan utama agar daya tarik pasar tradisional tetap terjaga.
Dengan kombinasi antara digitalisasi dan peningkatan fasilitas pasar, anggota Dewan dari daerah pemilihan Selaparang ini yakin pedagang dapat terus bersaing dan mempertahankan eksistensi pasar tradisional di tengah perubahan zaman. (fit)
