spot_img
Sabtu, April 12, 2025
spot_img
BerandaEKONOMILebaran Topat, Penjual Ketupat dan Opor di Mataram Menjamur

Lebaran Topat, Penjual Ketupat dan Opor di Mataram Menjamur

Mataram (Suara NTB) – Sehari jelang Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat di Kota Mataram, penjualan makanan khas Lebaran Topat seperti ketupat, lontong, opor ayam, telur, dan sate meningkat di Mataram.


Sejak Minggu, 6 April 2025 sore, banyak pedagang yang sudah menjajakan dagangannya di sepanjang jalan Jalan Abdul Kadir Munsyi, Punia Mataram, dan Jalan Airlangga Mataram.
Di sepanjang jalan ini, kita akan banyak menemukan penjual dadakan yang menjual ketupat, lontong, opor ayam, opor daging, opor telur, sate hingga jajajan tradisional Lombok, bantal.


Sumarni, salah satu penjual, mengatakan dirinya sudah berjualan sejak minggu sore dan banyak yang membeli. Bahkan, pada Minggu malam, dagangannya tersisa sedikit.
“Alhamdulillah, penjualan ketupat, opor ayam, dan sate sangat bagus. Banyak orang yang membeli untuk persiapan Lebaran Topat,” kata Sumarni.


Untuk 5 ketupat dijual dengan harga Rp15.000. Begitu juga dengan bantal dijual dengan harga Rp15.000. Sementara lontong, opor ayam, opor telur, daging disesuaikan dengan pesanan pembeli.


Salah satu pembeli, Icha mengaku lebih baik membeli ketupat dan bantal daripada harus membuat sendiri. Menurutnya, untuk membuat sendiri membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga semakin mahal.


‘’Belum kita harus masak. Beli untuk kebutuhan opor, seperti telur, daging ayam atau daging sapi. Lebih baik kita beli. Jadi lebih hemat dan efisien,’’ ujarnya.


Beda halnya dengan Derus. Dirinya lebih senang membuat ketupat, lontong atau opor sendiri, karena membuat dalam jumlah banyak. Beda halnya dengan orang yang tinggal di kota yang hanya membeli untuk keperluan sendiri, sementara dirinya juga harus membuat untuk keluarga dan tetangga yang datang ke rumahnya.


Meski demikian, diakuinya, untuk memasak ketupat atau lontong dalam jumlah banyak membutuhkan waktu cukup lama. ‘’Untuk masak saja butuh waktu 3 jam. Tapi itu bisa bertahan 3 hari, insyaallah, lontong dan ketupatnya tidak rusak,’’ terangnya. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO