spot_img
Selasa, April 29, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURSetelah Pemutihan, PDAM Lotim Bisa Raup Pendapatan Rp2,5 Miliar Per Bulan

Setelah Pemutihan, PDAM Lotim Bisa Raup Pendapatan Rp2,5 Miliar Per Bulan

Selong (Suara NTB) – Sebanyak Rp 11 miliar tunggakan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur (Lotim) sudah diputihkan. Mulai tahun 2025 ini, 30 ribu pelanggan, utamanya 60 persen dari 11 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menunggak diharamkan menunggak pembayaran. Kebijakan ini berdampak positif bagi peningkatan pendapatan PDAM. Rata-rata pendapatan Rp 2,5 miliar per bulan.

Demikian dikemukakan Plt Direktur PDAM Lotim, Sopyan Hakim. Ditemui media di Selong, Selasa, 8 April 2025 Sopyan menegaskan tunggakan Januari-Maret 2025 tetap harus bayar. Termasuk ASN yang menunggak wajib bayar. Tempat pembayaran sekarang sangat mudah, karena  PDAM sudah bekerja sama dengan empat perbankan. Pembayaran daring juga tersedia di beberapa aplikasi layanan, sehingga bisa lebih memudahkan pelanggan.

Akibat pemutihan, diakui cukup terganggu. Namun karena kebijakan pimpinan, harapannya proses pemulihan terhadap kondisi PDAM Lotim bisa lebih baik. “Intinya, setelah pemutihan, haram menunggak dan Alhamdulillah, setelah pemutihan kepada ASN yang masih nakal bayar akan ada sanksi,” tegasnya.

Pendapatan PDAM Lotim sebelumnya kata Soyan Hakim hanya Rp 700 juta per bulan. “Setelah kita rawat dan berikan vitamin C, Alhamdulillah sekarang pendapatan meningkat,” terang lulusan Sarjana Keperawatan yang pernah dikritik dan diragukan mengurus peliknya persoalan air tersebut sambil bercanda.

Disampaikan, setelah di bawah komandonya terjadi peningkatan pendapatan cukup signifikan. “Itu ril datanya dan saya bisa tunjukkan,” ucapnya.

Sedangkan Operasional PDAM Lotim jumlahnya kondisional. Rata-rata beserta dengan gaji Rp 500-700 juta per bulan. Sehingga tahun 2025 ini, diyakinkan pendapatan asli daerah (PAD) dari PDAM bisa lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Jumlah pelanggan PDAM Lotim sebelum beroperasi SPAM  Pantai Selatan terdapat 29 ribu yang aktif dari 31 pelanggan yang terdata. Terdapat 2 ribu pelanggan yang tidak aktif. Spam Pantai Selatan sementara bisa menambah 1.940 pelanggan baru dengan kapasitas 8 ribu pelanggan.

Ditambahkan, soal data 2 ribu pelanggan yang tidak aktif itu terjadi, karena sejumlah persoalan. Di antaranya, terjadi kerusakan water meter. Debit air kurang atau masalah elevasi. Harapannya, ribuan pelanggan yang belum aktif ini bisa masuk ke layanan SPAM Pantai Selatan.

Selanjutnya dikatakan, PDAM Lotim lemahnya sampai sekarang belum ada water meter induk, sehingga pihak PDAM kewalahan dalam mendeteksi kebocoran air. “Hanya Lotim yang tak punya water meter induk,” sebutnya.

PDAM yang konon tertua se NTB ini harusnya memiliki water meter induk ditempatkan di lokasi induk air. Biaya membangun water mater induk 60-100 juta per unit. Sekarang setidaknya butuh tiga yang akan ditempatnya di Masbagik, Sakra dan Selong. “Itu yang jumlah pelanggannya besar,” ucapnya.

Kondisi jaringan perpipaan juga saat ini sebenarnya sudah banyak yang harusnya direvitalisasi. Plt Dirut PDAM ini menghitung, jika direvitalisasi semua jaringan yang ada sekarang butuh Rp 10-15 miliar.

“Kami berhemat, yang masih bisa dipakai maka dipakai dulu,” paparnya.

Usia jaringan perpipaan paling muda 7 tahun. Sangat wajar dilakukan pergantian. Dimana, ketentuannya usia lima tahun sudah harus ganti. “Ada yang usianya puluhan tahun,” urainya lagi.

Direksi PDAM ini sudah  mementuk unit reaksi cepat untuk melakukan penanganan kerusakan dan kebocoran. Ketika terjadi masalah jaringan di tengah pelanggan, langsung dilakukan perbaikan, sehingga tidak merugikan pelanggan. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO