Tanjung (Suara NTB) – Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersama Kementerian Agama (Kemenag) KLU menggelar manasik (pelatihan) kepada 100 orang Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 2025. Manasik diawali dengan pemberian materi (teori) atau bimbingan agar CJH memahami seluruh proses selama menunaikan ibadah haji.
Manasik Haji 2025 dihadiri langsung oleh Bupati, Dr. H. Najmul Akhyar., SH., MH., Ketua DPRD KLU, Agus Jasmani., Kepala Kemenag KLU, Dr. H. Jalalussayuti., serta sejumlah pejabat lingkup Pemda KLU.
Najmul Akhyar menyampaikan manasik haji dilaksanakan untuk mempersiapkan para CJH sebelum berangkat ke tanah suci Mekkah. Ia meminta agar seluruh calon haji tahun 2025 mempelajari semua proses, serta dapat melaksanakan ibadah haji tanpa hambatan.
Manasik kali ini kali ini sedikit spesifik dengan mengangkat tema “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”. Tema ini sendiri tidak lepas dari kerataan usia calon jamaah haji Indonesia yang didominasi oleh lansia. “Pada para pendamping agar menjadikan jamaah lansia sebagai prioritas,” pesan Bupati.
Bupati melanjutkan selama pelaksanaan haji, pemerintah selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam menjalankan ibadah. Dimana setiap rombongan memiliki pendamping yang sudah disiapkan.
“Saya juga berharap sebagai sesama CJH dapat memiliki rasa empati dan kepedulian antar sesama dengan menprioritaskan jamaah haji lansia,”harapnya.
Selama proses pelayanan ibadah haji nantinya para jama’ah bisa melaksanakan ibadah dengan baik, mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh pendamping dan selalu melakukan kebaikan.
“Semoga setiap kegiatan yang berlangsung dengan lancar dan para jamaah calon haji menyandang haji yang mabrur,” imbuhnya.
Bupati juga berpesan kepada para jamaah untuk selalu menyempatkan do’a untuk daerah dan pemerintah agar dapat menjalankan pemerintahan dengan baik, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Doakan juga agar umat muslim di Lombok Utara dapat terpanggil untuk melaksanakan ibadah haji,” tandasnya.
Sementara, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag KLU, H. Suparlan menuturkan melalui proses manasik diharapkan tercipta rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang tinggi antara para jama’ah selama dalam perjalanan maupun saat berada di tanah suci.
Adapun jumlah jamaah yang mengikuti kegiatan manasik yaitu sebanyak 100 orang dengan rincian jamaah haji reguler sebanyak 70 orang dan calon haji cadangan sebanyak 29 orang serta satu orang petugas haji daerah.
Melihat jumlah calon jamaah haji cadangan se-NTB sebanyak 1.045 orang, maka dapat diartikan besar kemungkinan jamaah haji cadangan KLU akan dapat berangkat tahun 2025.
Sedangkan secara usia, jamaah calon haji tahun 2025 dengan usia termuda yaitu 33 tahun yang berasal dari Desa Pemenang Barat yaitu Desi Wulandari, sedangkan calon jamaah haji tertua atas dengan usia 88 tahun atas nama Husein dari Desa Sigar Penjalin. “Calon jamaah haji baik gelombang pertama dan kedua direncanakan berangkat dari tanggal 2 hingga 31 Mei,” ucap Suparlan. (ari)
