Mataram (Suara NTB) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB menargetkan pelaksanaan Ujian Sekolah (US) SMA di NTB dapat dilaksanakan secara serentak pada Kamis, 10 April 2025.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Pembinaan SMA, Dikbud NTB, Supriadi, M.Pd., ditemui di Mataram. Ia mengatakan rata-rata sekolah SMA di NTB telah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan US.
“Kita harapkan sih serentak, tetapi tergantung kondisi lapangan mungkin saja ada yang mundur satu atau dua hari karena mungkin kendala-kendala teknis,” ujarnya, Rabu, 9 April 2025.
Kendala teknis yang dimaksud berupa persiapan ruangan ujian hingga mempersiapkan kartu ujian, serta penyesuaian dengan kondisi sekolah masing-masing.
“Namun rata-rata memang kita targetkan mulai tanggal 10 itu sudah melaksanakan untuk US,” ucapnya.
Supriadi menambahkan, pihaknya memberikan waktu satu minggu lebih kepada seluruh satuan pendidikan untuk melaksanakan US dari tanggal 9 sampai dengan tanggal 10 April 2025 sesuai yang tertera di dalam petunjuk teknis (juknis).
Sementara itu, bagi siswa yang tidak bisa mengikuti US pada waktu yang ditetapkan akan diberikan kesempatan untuk mengikuti US susulan.
“US susulan itu memang ada dikasih waktu dari tanggal 21 sampai 26 April kalau misalnya ada yang telat pulang mudik, ada yang sakit, ada kesempatan untuk susulan,” terangnya.
Ia juga menyampaikan berdasarkan laporan dari kepala satuan pendidikan di NTB persiapan pelaksanaan US sudah mencapai 99 persen. Meski demikian, pihaknya tetap menemui beberapa kendala di lapangan.
“Mungkin yang menjadi kendala mungkin paling sekolah-sekolah yang besar itu terkait dengan administrasinya, karena rata-rata mereka kan harus cetak kartu. Dan mungkin ada sekolah-sekolah yang ada di pinggir. Kalau yang dipinggiran itu kan terkait kesiapan sekolah dan siswa, karena beda kan di tingkat keaktifan siswa dan sekolah,” ungkapnya.
Supriadi berharap, pelaksanaan US di NTB dapat berjalan lancar. Selain itu, ia juga mengimbau agar sekolah-sekolah yang akan melaksanakan US dapat mempersiapkan hal-hal seperti sarana prasarana penunjang sampai kepada memastikan kesiapan dan persiapan siswa-siswa yang akan mengikuti US.
“Karena biasa di akhir itu ada saja siswa yang hilang tidak mau ikut ujian. Jadi maksimalkan supaya semua anak-anak yang di kelas XII itu bisa mengikuti ujian sampai akhir agar bisa menerima ijazah,” pungkasnya. (sib)
