spot_img
Sabtu, April 26, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIAnggaran BPPD NTB Ditahan, Program Promosi Wisata Terancam Mandek

Anggaran BPPD NTB Ditahan, Program Promosi Wisata Terancam Mandek

Mataram (Suara NTB) – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menghadapi kendala serius dalam pelaksanaan program promosi wisata tahun 2025. Anggaran sebesar Rp800 juta yang telah dirancang untuk mendukung berbagai kegiatan promosi pariwisata dikabarkan belum dapat dicairkan atau sedang dalam status “dihold”.

Ketua BPPD NTB, Sahlan M. Saleh, menyampaikan bahwa penahanan anggaran ini berpotensi menghambat pelaksanaan sejumlah program strategis yang telah dirancang bersama Dinas Pariwisata NTB.

“Anggaran itu sejatinya digunakan untuk mempromosikan destinasi unggulan NTB di tingkat nasional dan internasional. Jika tidak dicairkan, banyak program yang tidak dapat dilaksanakan,” ujarnya, Jumat, 11 April 2025.

Ia menambahkan, tanpa dukungan dana, daya saing pariwisata NTB bisa menurun. Program seperti partisipasi dalam pameran pariwisata, produksi konten digital, serta kolaborasi dengan agen perjalanan dan influencer akan sulit dijalankan.

Lebih lanjut, Sahlan menyoroti bahwa capaian kinerja BPPD sebagaimana tertuang dalam Key Performance Indicator (KPI) 2024–2028 akan sulit direalisasikan tanpa dukungan operasional yang memadai.

“Kami menyusun KPI yang sudah diselaraskan dengan visi-misi Gubernur NTB dan RPJMD. Selama ini kami sering dianggap hanya sebagai pemikir, bukan pelaksana. Padahal, rencana dan strategi sudah kami siapkan. Tanpa anggaran, bagaimana kami bisa bekerja di lapangan?” tegasnya.

Penahanan anggaran ini juga berdampak pada pelaku industri pariwisata di NTB. Mulai dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pelaku wisata, hingga komunitas kreatif terancam kehilangan dukungan promosi yang selama ini difasilitasi BPPD.

BPPD NTB berharap Pemprov segera memberikan kejelasan terkait status anggaran tersebut agar program-program promosi yang telah dirancang bisa segera dijalankan.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi percepatan kebangkitan pariwisata NTB pascapandemi dan pasca-MotoGP. Tapi semua itu membutuhkan dukungan konkret dari pemerintah daerah,” pungkas Sahlan. (bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO