spot_img
Jumat, April 18, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIEfisiensi Anggaran Hambat Lelang Proyek Konstruksi di NTB

Efisiensi Anggaran Hambat Lelang Proyek Konstruksi di NTB

Mataram (Suara NTB) – Hingga pertengahan April 2025, proses lelang proyek fisik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) belum juga dimulai. Kondisi ini disinyalir sebagai dampak dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang menyebabkan tertundanya pengadaan barang dan jasa.

Wakil Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) NTB, Eddy Sophiaan, mengatakan bahwa mayoritas tender konstruksi tahun ini belum berjalan sebagaimana biasanya. Padahal, menurutnya, pada tahun-tahun sebelumnya proses lelang umumnya sudah dimulai sejak Desember atau Januari.

“Sekarang sudah bulan keempat, tapi belum ada lelang dimulai. Jika proyek baru mulai dikerjakan pada pertengahan atau akhir tahun, waktu pelaksanaannya akan sangat mepet dan berisiko menimbulkan masalah di lapangan. Apalagi kalau proyek tersebut harus selesai di akhir tahun,” ujarnya, Kamis, 10 April 2025.

Eddy menjelaskan, salah satu faktor utama keterlambatan adalah perubahan regulasi terkait Rencana Umum Pengadaan (RUP). Banyak instansi, kata dia, menunda pelaksanaan lelang karena masih menunggu kejelasan dan pengesahan dari kepala daerah seperti gubernur dan bupati.

Akibat keterlambatan ini, aktivitas para kontraktor ikut terdampak. Banyak perusahaan konstruksi yang terpaksa menunda operasional sambil menyelesaikan dokumen administrasi. “Bagi perusahaan kecil, mempertahankan karyawan dalam kondisi seperti ini sangat sulit,” tambahnya.

Gapensi NTB mendesak pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret agar proses pengadaan kembali berjalan normal. Eddy menegaskan, sektor jasa konstruksi merupakan salah satu penggerak utama ekonomi daerah.

“Dana proyek konstruksi bukan hanya soal membangun infrastruktur, tapi juga menghidupi banyak orang. Mulai dari pekerja lapangan hingga penyedia material. Kalau uang dari proyek pemerintah tidak segera beredar, dampaknya akan terasa hingga ke masyarakat bawah,” jelasnya.

Gapensi berharap pemerintah segera merealisasikan anggaran agar perputaran ekonomi di daerah bisa kembali bergerak dan mendukung pemulihan ekonomi yang saat ini masih lesu. (bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO