spot_img
Senin, April 21, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANGedung SDN 6 Batuyang Ambruk, Dikbud Lotim Akui Banyak Sekolah di Lotim...

Gedung SDN 6 Batuyang Ambruk, Dikbud Lotim Akui Banyak Sekolah di Lotim Memprihatinkan

Selong (Suara NTB) – Bangunan SDN 6 Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), ambruk akibat termakan usia, Kamis, 10 April 2025. Hal ini diketahui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, Izzudin. Bahkan ia menyebut, banyak sekolah di Lotim selain SDN Batuyang tersebut yang kondisinya sama dan sangat memprihatikan.

“Ada 12 sekolah di Lotim yang kita catat kondisinya sangat memprihatinkan,” ungkapnya menjawab Suara NTB, Jumat, 11 April 2025.

Khusus SDN 6 Batuyang katanya tahun 2025 ini sudah disiapkan anggarannya untuk membangun 6 lokal. Masing-masing lokal Rp 200 juta yang bersumber dari APBD.

Gedung SDN 6 Batuyang ini diakui sudah lama jadi atensi karena terlihat kondisinya cukup parah. Sudah pernah diarahkan untuk dibangun lewat dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Akan tetapi tidak kunjung terealisasi.

Pembangunan gedung SD yang rusak diharapkan bisa cepat rampung dan dapat selesai sebelum masuk murid baru. Prediksinya pelaksanaan pembangunan tiga bulan, sehingga bukan Agustus mendatang diharapkan sudah rampung dan dapat dimanfaatkan.

Terhadap sekolah lain juga sudah diusulkan pembangunan ya lewat penanganan bencana. Sudah dihitung total biayanya Rp 64 miliar. Akan tetapi sampai sekarang tidak kunjung terealisasi.

Lama menanti, sehingga pembangunan sekolah rusak ini coba dianggarkan lewat APBD. Namun karena keterbatasan fiskal daerah membuat tidak semua sekolah tersentuh. “Sudah kita buatkan proposal ke Kementerian dan sudah beberapa kali gelar pertemuan, tapi belum ada dana,” imbuhnya.

Selain gedung SD, ada juga gedung TK dan SMP yang memerlukan perhatian serupa..lewat APBD ini sementara ada yang mulai dianggarkan Rp 500 juta per unit

Kepala SDN 6 Batuyang Muksin menjelaskan gedung ambruk karena kayu-kayu rangka atap bangunan ini sudah rapuh, sehingga tidak kuat menahan plafon dan atapnya.

Tidak ada korban dalam peristiwa robohnya rangka atap tiga ruang kelas tersebut. Para guru sudah mengantisipasi sejak kemarin, karena plafonnya mulai jatuh. Jadi ruangan ini sudah tidak digunakan.

Meski demikian, Muksin menegaskan proses pembelajaran tidak akan terganggu akibat robohnya ruang kelas tersebut. Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar dialihkan ke halaman sekolah, gazebo, dan rumah warga.

Kegiatan belajar mengajar ini pun terpaksa dilakukan pihak sekolah dengan meminjam rumah warga di depan sekolah, dua kelas belajar di lapangan, dan satu kelas di berugak. “Alhamdulillah, proses pembelajaran tetap berjalan,” demikian. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO