Praya (Suara NTB) – Pembangunan gedung untuk Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) direncanakan akan dimulai bulan Agustus mendatang. Dengan lokasi pembangunan diputuskan di lahan milik Pemkab Loteng yang ada di Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata yang berbatasan dengan Desa Beber. Seluruh biaya pembangunan sekolah tersebut akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
Sementara Pemkab Loteng nanti akan menangani pelebaran akses jalan menuju sekolah tersebut. Mengingat, kondisi akses jalan ke lokasi pembangunan masih cukup sempit. “Nanti untuk pembangunan sekolahnya itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Kita kebagian menyiapkan akses jalan masuknya,” ungkap Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, S.IP., M.Ap., Jumat, 11 April 2025.
Ditemui Suara NTB di sela-sela meninjau lokasi pembangunan Sekolah Rakyat bersama tim dari pemerintah pusat, Pathul menegaskan kalau persoalan kesiapan lahan sudah tidak masalah. Hanya butuh penataan dan perataan lahan saja. Mengingat kondisi lahan lokasi pembangunan sekolah masih belum rata serta masih banyak pohon dan tanaman milik warga di area lahan tersebut.
“Luas lahan yang disispkan sekitar 10 hektar. Tapi berapa hektar yang akan digunakan untuk lokasi sekolahnya, tergantung desain bangunannya,” imbuhnya.
Rencananya, selain bangunan sekolah untuk tingkat SD, SMP serta SMA ada asramanya juga yang akan dibangun, karena konsep Sekolah Rakyat ini sekolah berasrama. Jadi siswa yang bersekolah di Sekolah Rakyat tersebut akan langsung diasramakan. “Berapa anggaran yang disiapkan, itu ranahnya pemerintah pusat. Kita hanya menyiapkan lahan saja dan menangani fasilitan pendukung yang ada di luar area sekolah,’’ terangnya.
Disinggung rencana rekrutmen calon siswanya, Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng H.Lalu Firman Wijaya, S.T., M.T., mengatakan masih menunggu petunjuk pusat. Apakah bisa langsung pada tahun ajaran baru ini ataukah harus menunggu pembangunan sekolahnya selesai terlebih dahulu. Jadi kalau menunggu bangunan selesai dulu, kemungkinan penerimaan siswa baru akan dimulai pada tahun ajaran baru tahun depan.
“Penerimaan siswa untuk Sekolah Rakyat ini kemungkinan mulai tahun depan. Karena harus menunggu pembangunan sekolahnya selesai dulu. Tapi untuk pastinya, kita tunggu arahan pemerintah pusat,” terangnya.
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat tersebut nantinya akan menjadi sekolah terpadu. Layaknya sekolah satu atap, karena jenjang pendidikan yang disiapkan lengkap, mulai dari SD hingga SMA dengan kapasitas data tampung sekolah direncanakan hingga 1.000 siswa. “Prinsipnya, kita siap mendukung dan mensukseskan program pemerintah pusat ini,” pungkas mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng ini. (kir)