Mataram (Suara NTB) – Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mendorong Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di NTB untuk melakukan langkah-langkah kolaboratif. Langkah kolaboratif tersebut diharapkan dapat menjadikan PTS di NTB menjadi kampus yang berdampak.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Diktisaintek, Fauzan ditemui di Mataram, Sabtu 19 April 2025. Ia mengatakan, PTS di NTB perlu didorong agar mampu mengembangkan tata kelola tri darma perguruan tinggi.
“Mendorong kampus (swasta) supaya mereka dapat mengembangkan tata kelola tri darma perguruan tingginya (sehingga) berdampak pada pembangunan daerah,” ujarnya usai menghadiri acara Dialog bersama Rektor PTS se-NTB di Undikma, Mataram.
Ia menilai, kampus-kampus swasta yang ada di NTB saat ini cukup baik. Namun, ia menekankan perlunya langkah-langkah kolaboratif agar PTS menjadi perguruan tinggi yang solutif.
“Jadi harapannya, kampus-kampus (swasta) yang ada di NTB ini bisa menjadi problem solver terhadap pembangunan daerah NTB,” harapnya.
Sementara itu, pembukaan Sistem Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sempat dikritisi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) NTB.
SNPMB yang membuka tiga jalur yakni, Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan Jalur Mandiri dianggap menguntungkan PTN.
Menanggapi hal tersebut, Fauzan menjelaskan akan mempelajari terlebih dahulu persoalan yang dihadapi PTS di NTB lebih lanjut. “Itu perlu dilihat dulu. Kalau itu dianggap mengancam ya nanti ditata,” pungkasnya. (sib)
