Mataram (Suara NTB) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB kembali menggelar Bedah Buku Koleksi Daerah NTB, Rabu, 30 April 2025. Buku yang dibedah ini merupakan hasil karya Iin Farliani berjudul “Soraya” dan dibuka langsung Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB H. Amir, S.Pd., M.Pd.
Kegiatan yang digelar di Aula Gedung Layanan Perpustakaan di Jalan Pemuda, Kota Mataram merupakan yang kedua kalinya setelah Rabu, 23 April 2025 menggelar bedah buku berjudul “Setelah dalam prosesi Bejangkep Suku Sasak Lombok” karya Randa Anggarista.
Bedah Buku “Soraya” menghadirkan Ziadah Ziad dengan moderator Lalu Abdul Fatah dan menghadirkan pegiat literasi se Pulau Lombok, mahasiswa dan siswa di Kota Mataram.
H. Amir yang juga Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB H. Amir memberikan apresiasi kepada penulis muda NTB yang telah mampu melahirkan buku-buku bermutu. Pihaknya mengharapkan hasil karya ini menjadi inspirasi bagi penulis lain melahirkan buku-buku yang bermutu.
Pihaknya yakin tamu yang hadir dalam bedah buku ini memiliki kemampuan dalam menulis buku, sehingga mampu memberikan informasi dan bahan bacaan bagi masyarakat. Selain itu, pihaknya juga berharap Iin Farliani bisa melahirkan buku-buku yang bermutu di masa mendatang.
Tidak hanya itu, tambahnya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB memberikan kesempatan kepada pegiat literasi atau dari kalangan mahasiswa yang ingin memanfaatkan gedung perpustakaan untuk berkegiatan. Begitu juga, pihaknya memberikan kesempatan pada para penulis buku yang ada di daerah ini menghasilkan buku, sehingga buku-buku hasil penulis lokal semakin banyak.
Sementara Iin Farliani, penulis buku ‘’Soraya’’ mengakui, jika perpustakaan merupakan salah satu tempatnya tumbuh. Sejak SMP dirinya sudah berkunjung ke perpustakaan hingga sekarang ini. Bagi anggota Komunitas Akar Pohon ini membaca merupakan salah satu hobinya sejak kecil. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan ayahnya yang juga seorang guru.
Alumni SMAN 2 Mataram ini juga tidak pernah membayangkan buku hasil karyanya akan dibedah di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB. Untuk itu, dirinya sangat berterima kasih pada pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB yang telah memberikan kesempatan membedah buku hasil karyanya.
Tidak hanya itu, dirinya juga memberikan apresiasi pada peserta bedah buku yang telah datang, meski digelar pada pagi hari. Termasuk pada pembimbingnya di Komunitas Akar Pohon Kiki Sulistyo yang juga menjadi editor pada buku yang diterbitkannya (ham)
