Giri Menang (Suara NTB) – Hasil kerja dalam waktu 100 hari, Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Lalu Ahmad Zaini dan Wabup Hj. Nurul Adha menunjukkan kinerjanya. Melalui sejumlah program terobosannya cukup dirasakan oleh masyarakat. Bupati dan Wabup Lobar mampu menghidupkan ibu Kota Gerung yang telah lama “tertidur” dan memberikan bantuan modal tanpa bunga kepada pelaku UMKM.
Sejumlah terobosan perubahan yang nyata dilakukan Bupati dan Wabup. Usai Retreat Kepala Daerah di Akademi Militer Magelang, pada hari pertama bekerja, Bupati LAZ bersama Wabup UNA langsung menggelar Rapat Koordinasi perdana serta memberikan arahan kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja cepat dan tepat, serta berbasis data.
Pada rapat tersebut, Bupati LAZ memerintahkan untuk membuka laman pengaduan masyarakat melalui media sosial, sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam menyampaikan permasalahan dan keluhan.
Laman Facebook “Sapa Bupati dan Wabup Lobar” dibuat 1 minggu sejak Bupati Lobar mulai aktif bekerja. Adanya laman ini, keluhan dan aduan masyarakat dapat ditindaklanjuti secara responsif oleh Pemkab Lobar. Contoh respons cepat yang dilakukan adalah penebangan pohon yang membahayakan pengguna jalan, perbaikan jalan, dan respons cepat lainnya.
Dua minggu setelah mulai bekerja, Bupati Lobar langsung berkompetisi di tingkat nasional dan langsung meraih Peringkat 1 sekaligus Kabupaten Terbaik se- Indonesia dalam Kompetisi Kabupaten Katalon Pemilihan Lokasi Pilot Proyek “Scalable Public Health Empowerment Research and Education Sites (SPHERES)”. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) Indonesia.
Dalam kompetesi ini Pemkab Lobar mendapatkan Penghargaan Pilot Proyek SPHERES dari Kemenkes RI dan OUCRU. Penghargaan ini menunjukan bahwa Pemkab Lobar menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengembangkan sistem kesehatan primer melalui transformasi digital yang berkelanjutan, dan pengambilan keputusan berbasis data, serta kolaborasi lintas sektoral.
Sebagai upaya konkret dalam mewujudkan janji politiknya “Sejahtera Dari Desa”, Pemkab di hari jadinya yang ke-67, meluncurkan “Program Bantuan Pinjaman Tanpa Bunga”, berupa subsidi bunga yang dianggarkan sebesar Rp. 5,5 miliar, untuk diberikan kepada UMKM yang tersebar di desa-desa di seluruh wilayah Lobar.
Upaya yang merupakan langkah nyata dalam mengembangkan ekonomi desa ini, bertujuan untuk membantu permodalan masyarakat desa yang telah menjalankan usaha, termasuk melindungi UMKM dari jerat pinjaman online maupun pinjaman berbunga tinggi dari rentenir.
Dengan demikian, usaha yang dijalankannya dapat berkembang menjadi semakin maju dan besar, sehingga diharapkan tenaga kerja yang akan diserap juga akan semakin banyak dan dapat menurunkan tingkat pengangguran di Kabupaten Lombok Barat. Pembenahan iinternal birokrasi,Bupati dan Wabup bergerak cepat dalam meningkatkan kedisiplinan dan kinerja ASN.
Hal tersebut dibuktikan dengan penghargaan yang diberikan oleh Kepala Kantor Regional X BKN Yudhantoro Bayu Wiratmoko kepada Pemkab Lobar atas pencapaian prestasi yang diraih sebagai Kabupaten dengan Persentase Tinggi Aktivasi Multi Factor Authentication (MFA) yang merupakan Platform terbaru yang diluncurkan oleh BKN Pusat bagi Aparatur Sipil Negara. Dua bulan setelah dilantik Bupati dan Wabup langsung bergerak cepat menghidupkan Kota Gerung yang mati suri selama kurang lebih 25 tahun.
Hal tersebut dibuktikan dengan memasang lampu hias di Jalan Soekarno-Hatta dan menyelenggarakan Car Free Night (CFN) tiap akhir pekan di Kota Gerung. CFN yang telah beberapa kali diselenggarakan sampai saat ini, terbukti telah memberikan hiburan kepada masyarakat, menggerakkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat, serta menyalurkan dan mengembangkan potensi dan kreatifitas seni generasi muda Lombok Barat.
Di bidang pendidikan Bupati dan Wabup menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia kepada Wabup UNA sebagai daerah yang berkontribusi aktif dalam program revitalisasi bahasa daerah dan melestarikan bahasa daerah (Bahasa Sasak) sebagai muatan lokal dalam kurikulum di sekolah dasar dan menengah.
Pemkab Lobar kembali mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-11.Hal ini merupakan bukti dari komitmen kuat dari pasangan Bupati dan Wabup Lobar dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah yang transparan, bersih dan akuntabel. “Tentu 100 hari tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh problematika yang dihadapi, dan terlalu singkat untuk mewujudkan “Sejahtera Dari Desa”
Untuk itu, mari kita semua bergandengan tangan dan bekerjasama untuk meneruskan 100 hari yang sudah baik ini agar tetap baik dan menjadi semakin baik lagi. Demi Kabupaten Lombok Barat Yang Maju, Mandiri, dan Berkeadilan,” kata Bupati dalam akun media sosial resmi miliknya. (her)
