Mataram (Suara NTB) – Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Nurul Adha mengatakan pinjaman senilai Rp100 miliar oleh perusahaan perseroda PT Air Mineral Giri Menang (AMGM) sah dan sesuai prosedur. Pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan daerah ini dinilai menjadi upaya PT ini untuk memberikan pelayanan air bersih secara menyeluruh kepada masyarakat.
“Kalau itu akan membangun perbaikan, perubahan, dan tadi kita lihat bagaimana sistem kerja PTAM, kalau ditunjang dengan modal besar dan menghasilkan hasil yang besar yang lebih baik, apa yang mesti kita takutkan,” ujarnya.
Dikatakan, di usia yang telah menginjak 45 tahun, PTAM harus lebih maju, lebih baik, dan lebih berkontribusi pada penyaluran air bersih kepada masyrakat Lombok Barat dan Mataram.
“Kalau ada bicara koar-koar, demo, biarkan itu menjadi bumbu perjuangan PTAM,” sambungnya.
Menurutnya, seharusnya Pemerintah Daerah, yang dalam hal ini Lombok Barat dan Kota Mataram bisa memberikan tambahan modal kepada PTAM. Dengan modal yang banyak, mantan Wakil Ketua I DPRD Lombok Barat ini menilai penyaluran air bersih bisa menembus masyarakat yang ada di daerah terpencil.
Apalagi, di Kabupaten Lombok Barat masih banyak lokasi-lokasi yang susah dijangkau karena kondisi geografis wilayah, seperti daerah Sekotong yang banyak perbukitan.
“Menambah sahamnya supaya tidak pinjam, oleh karenanya Pak Dirut sebelumnya meminjam untuk memasang jaringan yang lebih luas lagi sehingga masyarakat yang ada di pelosok-pelosok yang tidak dapat air bersih bisa terlayani,” katanya.
Secara regulasi, pinjaman sejumlah Rp110 miliar yang dilakukan PTAM di tahun 2023 lalu sudah sesuai aturan. Karena telah ada persetujuan dari pemilik saham, yaitu Pemerintah Lombok Barat dan Pemerintah Kota Mataram.
Pinjaman juga dilakukan secara transparan, dan diperuntukkan untuk perbaikan PT AMGM dan kemaslahatan masyarakat.
“Oleh bupati dan Ketua DPR Kota Mataram, kalau alasan-alasan, landasan-landasan sudah tepat, apa yang perlu kita khawatirkan?,” ucapnya lagi. (era)
