GUBERNUR NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan setiap proses pembangunan di daerah harus berpijak pada prinsip pemberdayaan masyarakat lokal. Hal tersebut disampaikan menyusul adanya isu pembangunan di Tanjung Aan, Desa Sengkol Kecamatan Pujut, Lombok Tengah tidak berpihak kepada warga sekitar.
‘’Nanti saya cek, jadi gini, prinsipnya adalah pembangunan itu harus membangun untuk memberdayaan masyarakat lokal,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat yang tinggal di sekitar area pembangunan harus menjadi pihak pertama yang merasakan manfaatnya. Jika pembangunan justru bertentangan dengan kepentingan lokal, maka perlu dilakukan pembahasan lebih dalam demi menjaga keadilan dan keberlanjutan pembangunan itu sendiri.
“Kalau pembangunan itu bertentangan dengan kepentingan masyarakat lokal kita harus bicara lebih jauh,” lanjutnya.
Gubernur Iqbal juga menegaskan bahwa paradigma pembangunan ke depan harus menempatkan warga sebagai subjek utama, bukan sekadar penonton. Pemerintah, menurutnya, memiliki tanggung jawab memastikan bahwa proyek-proyek strategis yang dijalankan di NTB tidak hanya mengejar pertumbuhan fisik dan ekonomi, tetapi juga berdampak sosial secara nyata bagi masyarakat setempat.
Pernyataan ini menjadi penegasan arah kebijakan Pemprov NTB yang menempatkan pemberdayaan masyarakat sebagai fondasi utama dalam pembangunan.
“Yang pertama kali harus merasakan pembangunan itu adalah masyarakat yang hidup di daerah di mana pembangunan sedang berlangsung,” ujarnya.
Belakangan ini, beredar potongan video baik dari masyarakat lokal maupun mancanegara yang menolak adanya pembangunan di sekitar Pantai Tanjung Aan. Isunya, isunya di kawasan itu akan dibangun hotel bintang lima dan beach club.
Salah satu turis dengan akun bernama @irisefriggen mengatakan dirinya akan membuat petisi penolakan pembangunan hotel bintang lima di Tanjung Aan. Ia membeberkan alasan di balik penolakannya karena kedatangannya ke Lombok, khususnya pantai di sekitar Mandalika karena keindahan alam, masyarakat lokal, dan semua hal yang masih alami di kawasan tersebut. (era)
