spot_img
Selasa, Juli 8, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATNormalisasi BBI Brang Rea Dilaksanakan Tahun Depan

Normalisasi BBI Brang Rea Dilaksanakan Tahun Depan

Taliwang (Suara NTB) -Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat memastikan kegiatan normalisasi Balai Benih Ikan (BBI) Tepas Sepakat, Brang Rea akan dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang.

“Sebenarnya kami ditawarkan (mengerjakan) di APBDP (tahun 2025) ini. Tapi menurut waktunya tidak cukup, maka kami geser tahun depan,” sebut kepala Dinas Perikanan KSB, Noto Karyono, Rabu, 2 Juli 2025.

Berdasarkan DED yang dibuat Dinas Perikanan KSB sebelumnya, untuk menormalisasi BBI yang diperoleh KSB dari hibah aset Pemprov NTB itu membutuhkan anggaran sekitar Rp6 miliar. Namun menurut Noto, hitungan tersebut sudah tidak relevan mengingat DED-nya disusun pada tahun 2022 lalu. “Harga-harga kan sudah berubah. Jadi perlu dilakukan perhitungan baru lagi,” katanya.

Terlepas dari DED yang sudah relevan, Noto mengatakan, pada proses rehabilitasi tahun 2026 nanti, pihaknya tidak akan melakukan perbaikan sekaligus. Tetapi bertahap. Ada total 14 kolam yang dimiliki BBI tersebut. Dan rencananya pada tahap awal hanya 7 kolam yang akan diperbaiki.

“Itu pun 7 kolam itu akan kami sekat-sekat karena terlalu besar. Berikutnya menambal kebocoran serta mengurangi kedalaman kolamnya,” urai Noto.

Jika setengah dari jumlah kolam telah diperbaiki pada normalisasi tahap awal nanti. Noto mengatakan, BBI Brang Rea itu ia pastikan sudah dapat mulai beroperasi dan memproduksi benih ikan. Tidak saja untuk kebutuhan internal KSB bahkan hasilnya bisa pula untuk dipasarkan ke daerah lain. “Minimal untuk pasar pulau sumbawa di 4 kabupaten/kota, kalau mereka ada permintaan bisa kita penuhi dari setengah kolam yang sudah kita perbaiki di tahap awal nanti,” klaim Noto.

Selanjutnya Noto mengatakan, prospek BBI Brang Rea ke depan sangat potensial. Pasalnya masyarakat KSB perlahan sudah mulai banyak yang berminat menggeluti budidaya ikan air tawar khususnya.

“Dan minat itu saya yakin akan makin besar kalau dua bendungan besar kita (Bintang Bano dan Tiu Suntuk) sudah mulai menjalankan fungsi irigasi dan daya dukung perikanannya,” kata Noto seraya menambahkan program normalisasi BBI Brang Rea itu akan didorong menjadi salah satu kegiatan Program Strategis Daerah (PSD).

“Kita dorong menjadi PSD sehingga kegiatan normalisasinya dapat berkelanjutan karena memang fungsinya sangat vital untuk mendukung sektor perikanan masyarakat,” imbuh Noto. (bug)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO