spot_img
Senin, Juli 14, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEBanjir Terbesar akibat Tiga Sungai Meluap, Sejumlah Bangunan dan Mobil Hanyut

Banjir Terbesar akibat Tiga Sungai Meluap, Sejumlah Bangunan dan Mobil Hanyut

Mataram (Suara NTB) – Hujan deras yang mengguyur Kota Mataram Minggu, 6 Juli 2025 mulai pukul 14,00 Wita, menyebabkan sejumlah wilayah diterjang banjir. Tingginya intensitas hujan, mengakibatkan tiga sungai yang melintas di Kota Mataram meluap dan menggenangi pemukiman warga hingga setinggi 2,5 meter di beberapa lokasi. Sejumlah bangunan dan satu unit mobil dilaporkan hanyut terbawa air bah.

Petugas sedang melakukan evakuasi warga menggunaan perahu karet (Suara NTB/alfan)

Data yang dihimpun Suara NTB, banjir merendam perumahan di‎ Lingkungan Sweta Timur, Kelurahan Mayura, Kota Mataram, BTN Riverside Park Residance, Lingkungan Mayura, Kota Mataram. Belakang Vihara Avlokitesvara Kelurahan Bertais. Kemudian Lingkungan Gedur, Kelurahan Abiantubuh Baru, BTN Sweta Kelurahan Mandalika. Lingkungan Pengempel, Kelurahan Bertais dan Lingkungan  Kebon Duren, Kelurahan Sayang-Sayang.

Berdasarkan pantauan , wilayah yang terdampak paling parah di antaranya berada di Lingkungan Kebon Duren dan Karang Kubu, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Cakranegara. Selain itu, kawasan Karang Buaya di Kelurahan Pagutan Timur juga terpantau mengalami banjir cukup parah. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga setinggi dua meter.

Salah seorang warga Kebon Duren, Nurfadilah, menceritakan bagaimana air naik secara tiba-tiba hingga setinggi dada orang dewasa. “Saya sama keluarga cuma sempat lari keluar. Barang penting, dokumen, semua nggak bisa diselamatkan. Air naik cepat sekali, kami hanya bawa diri,” katanya saat ditemui Suara NTB di lokasi, Minggu, 6 Juli 2025.

Menurut Nurfadilah, banjir mulai masuk ke permukiman warga di Lingkungan Karang Kubu sekitar pukul 15.00 WITA. Sekitar satu jam kemudian, aliran listrik padam, menambah kepanikan warga yang sedang berupaya menyelamatkan diri.

Tampak Tim BPBD Kota Mataram bersama warga pun bergerak cepat untuk mengevakuasi sejumlah orang yang terjebak, terutama di sekitar Jembatan Ancar di Lingkungan Kebon Duren.

Hal senada disampaikan oleh Hendri, warga lainnya dari Karang Kubu. Ia menyebutkan bahwa satu unit mobil milik warga setempat bernama H. Salim hanyut setelah tembok pembatas rumah jebol akibat tekanan air dari sungai. “Air dari sungai masuk deras, tembok roboh, mobil langsung hanyut,” ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa diduga terdapat beberapa rumah warga yang ikut hanyut, karena terlihat atap rumah tersangkut pada Jembatan Ancar. Selain itu, sebuah gudang dan warung makan juga diduga ikut terbawa arus.

Sementara itu, di Jalan Raden Mas Panji Anom, Lingkungan Karang Buaya, Kelurahan Pagutan Timur, banjir setinggi betis orang dewasa turut merendam rumah-rumah warga. Air bahkan masuk ke sejumlah fasilitas umum, seperti SDN 32 Ampenan, Kantor Lurah Pagutan Timur, dan musala setempat. Salah seorang warga, Sandi, menyebutkan terdapat tujuh RT terdampak, dengan arus air yang cukup deras, serta ketinggian selutut orang dewasa.

Tak hanya permukiman warga, banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan utama di Kota Mataram, yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Camat Cakranegara, Irfan Syafindra Soeratin, mengatakan bahwa, ketinggian air cukup tinggi terjadi di wilayah Pamotan yang berada di belakang Supermarket Niaga. “Air sampai dua meter di sana karena lokasinya dekat bantaran sungai dan lebih rendah dibanding area lain,” jelasnya saat dikonfirmasi, Minggu, 6 Juli 2025.

Kondisi ini semakin diperparah dengan robohnya tembok di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya akibat derasnya hujan yang mengguyur sejak pagi.

Hingga berita ini ditulis, banjir terpantau sudah mulai surut. Petugas gabungan dari kepolisian, BNPB, dan tim medis masih terus melakukan evakuasi. Masyarakat diimbau tetap waspada, mengingat potensi hujan lebat masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Wali Kota Mataram, Dr.H.Mohan Roliskana mengatakan, banjir yang menerjang Kota Mataram kali ini merupakan yang terbesar dan tertinggi sebab tiga sungai yang ada di Kota Mataram ini meluap semua. Bahkan, ada yang menyentuh atap rumah warga.

Ketinggian luapan air hingga 2,5 meter menyebabkan beberapa warga terjebak, khususnya di kawasan perumahan Riverside yang dekat dengan Sungai Ancar. “Di beberapa kawasan memang sungai yang melakui Kota Mataram ini debit air yang cukup besar. Jadi memang daerah-daerah yang berada di bantaran sungai terdampak semua,” katanya.

Ketua DPD Partai Golkar ini memastikan, pihaknya sudah menurunkan tim dari berbagai unsur, proses evakuasi sudah dilakukan. Tinggal menyiapkan logistik selama warga berada di tempat penampungan.

Menurutnya, hampir seluruh kawasan di Kota Mataram tergenang oleh banjir. Yang paling parah adalah perumahan Riverside, Selagalas, Kekalek, Bertais, dan Abian Tubuh. (hir/era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO