spot_img
Senin, November 17, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMSoroti Penanganan Banjir

Soroti Penanganan Banjir

ANGGOTA Komisi IV DPRD Kota Mataram, Muhammad Al Hariri, S.Pd.I.,  menyampaikan keprihatinan sekaligus apresiasi terhadap penanganan banjir yang terjadi sepekan lalu di sejumlah wilayah di Kota Mataram, termasuk Sandubaya dan Abian Tubuh. Dalam rapat kerja Komisi IV bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dia menyoroti lambatnya penjelasan resmi terkait kronologi banjir serta perlunya solusi konkret terhadap persoalan drainase.

Hariri mengatakan, bahwa banjir terjadi secara tiba-tiba pada sore hari, meski hujan yang turun antara pukul 14.00 hingga 17.00 WITA tidak tergolong ekstrem. “Hujannya biasa-biasa saja, tapi kok tiba-tiba semua wilayah kita banjir,” ungkapnya. Hal ini menimbulkan banyak spekulasi di masyarakat, termasuk dugaan bahwa bendungan baru dibuka secara tiba-tiba.

Ia menekankan pentingnya penjelasan teknis langsung dari pihak terkait. “Kami di Komisi IV belum secara resmi mendengar kronologinya. Di masyarakat banyak berkembang persepsi—ada yang bilang bendungan baru dibuka, dicek, dan lain sebagainya. Ini perlu diluruskan,” lanjutnya.

Selain itu, Politisi PPP ini juga mempertanyakan sejauh mana peran BPBD  dalam memberikan masukan terkait sistem penanggulangan bencana, terutama yang berkaitan dengan sistem drainase. Wilayah Sandubaya disebut sebagai daerah langganan banjir, khususnya di kawasan Gubuk Baru dan sekitarnya.

“Kita harus mulai bicara soal peta dan perencanaan banjir ke depan. Tidak bisa kita terus-terusan reaktif tanpa solusi jangka panjang. Kalau malam itu semua air dari berbagai sungai mengalir ke Abian Tubuh, wajar saja kalau wilayah itu terendam. Tapi ke depan, kita harus punya saluran alternatif,” tegas Hariri.

Kondisi pesisir juga menjadi perhatian. Menurut laporan dari warga, wilayah Mapak mulai menunjukkan tanda-tanda terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut. “Pasang sampai ke tembok kuburan. Ombaknya naik begitu tinggi. Kalau tidak segera kita pikirkan pembangunan tanggul, bisa jadi makam yang di Mapak itu hilang tersapu air laut,” kata anggota dewan dari daerah pemilihan Sandubaya ini.

Pada bagian lain, Hariri menyerukanagar semua pihak bersinergi, termasuk mengalokasikan anggaran untuk proyek infrastruktur penanggulangan banjir dan abrasi. Dewan meminta pemerintah daerah segera menyusun peta risiko bencana serta mempercepat implementasi teknologi dan sistem drainase modern. “Ini menjadi atensi kita bersama. Jangan sampai musibah ini terus berulang tanpa pembelajaran dan solusi nyata,” demikian Hariri. (fit)

IKLAN








RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO