MENYIKAPI maraknya kasus pencurian kendaraan motor (curanmor) dalam beberapa hari terakhir, khususnya di kawasan rumah kos seperti di Gebang, Kelurahan Pegesangan Timur, dan wilayah lainnya. Pemerintah Kecamatan Mataram mengambil langkah cepat dengan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).
Langkah ini diambil untuk meningkatkan kewaspadaan warga sekaligus memperkuat pengawasan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), terutama di kawasan padat penduduk dan tempat tinggal sementara.
Camat Mataram, Budi Wartono menyampaikan, pihaknya telah memetakan sejumlah wilayah rawan curanmor dan penyalahgunaan narkoba. Selain menggiatkan kembali siskamling, pihaknya juga memperkuat koordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) guna merespons kondisi kamtibmas yang kian mengkhawatirkan.
“Kita aktifkan kembali siskamling, khususnya di wilayah-wilayah yang sudah kita identifikasi rawan curanmor dan penyalahgunaan narkoba,” ujarnya, Rabu, 24 September 2025.
Menurutnya, mayoritas kasus curanmor menyasar rumah-rumah kos yang tidak memiliki induk semang atau penanggung jawab tetap. Kondisi ini menyebabkan lemahnya pengawasan terhadap keluar-masuk penghuni dan aktivitas di lingkungan tersebut.
Sebagian besar kos-kosan tidak ada induk semangnya. Ini jadi salah satu pemicu lemahnya pengawasan lingkungan,” tegasnya.
Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Kecamatan Mataram bersama kelurahan sedang merancang program kartu kontrol kos, yang akan mendata keberadaan penghuni dan pemilik kos. Pendataan ini akan dilakukan melalui kepala lingkungan (kaling) guna memperkuat sistem pengawasan berbasis masyarakat.
Kartu kontrol ini bertujuan untuk memastikan siapa penghuni kos, dan siapa yang bertanggung jawab sebagai induk semang. “Melalui cara ini kita bisa menunjukkan pengawasan yang ketat. Secara otomatis, orang yang masuk ke lingkungan kos dengan niat lain bisa terdeteksi. Karena tidak mau repot dengan proses pendataan,” jelas Budi.
Selain itu, para lurah diminta untuk menghidupkan kembali koordinasi rutin dengan aparat keamanan, serta melibatkan tokoh masyarakat guna membangun kesadaran kolektif menjaga keamanan wilayah masing-masing.
Pemerintah Kecamatan Mataram berharap, dengan langkah preventif ini, angka kejahatan khususnya curanmor dapat ditekan. Sekaligus menciptakan suasana lingkungan yang lebih aman dan nyaman, khususnya bagi mahasiswa dan pekerja luar daerah yang banyak tinggal di rumah kos. (pan)


