spot_img
Senin, November 10, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

PEMERINTAH Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, dalam waktu dekat akan meluncurkan program inovatif bertajuk Pilah Sampah ke Lingkungan atau disingkat “Pilskaling”. Program ini bertujuan mendorong kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah organik dan non-organik langsung dari lingkungan tempat tinggal.

Lurah Bintaro, Rudy Herlambang menjelaskan, pelaksanaan program ini akan diawali dengan pembentukan kelompok di masing-masing lingkungan. Kelompok ini akan bekerja sama dengan tim dari kelurahan yang telah mendapatkan pelatihan, sebelum akhirnya terjun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi dan pendampingan teknis kepada warga.

“Jadi, ketika kita ke sana, sampahnya sudah terpilah. Tim kita akan langsung turun ke lingkungan untuk membantu warga memilah sampah,” ujarnya, Mingg, 28 September 2025.

Kelurahan Bintaro terdiri atas lima lingkungan, dan masing-masing akan membentuk kelompok pengelola sampah. Kelompok ini akan bertugas mengelola sampah di titik pengumpulan yang telah ditentukan oleh pihak kelurahan. Dengan sistem tersebut, setiap lingkungan nantinya memiliki lokasi pengumpulan sampah sendiri.

“Saya sedang mempersiapkan survei untuk menentukan titik-titiknya. Kalau sudah sesuai, baru kita ajukan proposal ke Pertamina,” tambah Rudy.

Dalam pelaksanaannya, Kelurahan Bintaro akan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram serta komunitas budidaya maggot. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengoptimalkan proses daur ulang, terutama untuk sampah organik yang dapat diolah menjadi pakan ternak melalui budidaya maggot.

Sementara itu, untuk sampah non-organik, Rudy mengusulkan adanya pelatihan pembuatan paving block dari limbah plastik yang difasilitasi oleh Pertamina.

“Kami berharap Pertamina dapat kembali memberikan pelatihan, khususnya untuk pengolahan sampah plastik menjadi material paving block,” ujarnya.

Rudy juga menyinggung keberadaan kelompok pengelola sampah Tampiasih, yang sebelumnya dibentuk dan dibina melalui program CSR Pertamina. Namun, menurutnya, kinerja kelompok tersebut belum optimal.

“Sebelumnya sudah ada Tampiasih, tapi belum berjalan maksimal. Maka melalui program Pilskaling ini, kami akan menyusun ulang kelompoknya dan memberikan pelatihan lanjutan,” jelasnya.

Melalui Pilskaling, pemerintah kelurahan berharap tercipta sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang lebih mandiri, efektif, dan berkelanjutan. Selain itu, program ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas peduli lingkungan di wilayah Kelurahan Bintaro. (pan)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO