Giri Menang (Suara NTB) – Sejumlah proyek fisik bernilai puluhan miliar rupiah di Lombok Barat (Lobar) sedang dalam proses pengerjaan. Setelah satu pekan lalu Bupati dan Wakil Bupati Lobar melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) sejumlah proyek di Kabupaten Lobar. Musim hujan menjadi salah satu kendala pengejaraan proyek ini di lapangan.
Untuk mengantisipasi pengerjaan proyek ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) L:obar pun melakukan langkah-langkah mitigasi. Salah satunya meminta kepada semua kontraktor untuk menambah jumlah pekerja, hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi Pemda agar tidak ada keterlambatan penyelesaian proyek, karena terkendala cuaca.
“Kita sudah minta untuk tambah semua pekerja, kita antisipasi cuaca ini,”kata Ahad Legiarto Kepala Dinas PUTR Lobar, Selasa, 30 September 2025.
Ia menegaskan hal ini ditekankan kepada semua kontraktor pelaksana, termasuk di proyek pembangunan gedung komisi di DPRD Lobar. Ahad menegaskan sebagaimana hasil pertemuan sudah ditetapkan semua proyek agar bisa selesai tepat waktu. Termasuk pembangunan jembatan yang kemarin ada deviasi.
“Tidak hanya proyek jembatan, pekerjaan gedung ini (Komisi) juga sudah diminta tambah pekerja,” katanya.
Setelah satu pekan, dari hasil laporan yang diterima, deviasi dipekerjaan jembatan sudah bisa dikejar, tidak seperti satu pekan lalu.
Ditambahkan Ahad proyek pembangunan jembatan strategis di Lombok Barat (Lobar) memasuki fase genting yang menuntut respons cepat dan terukur. Hal ini perlu penambahan besar-besaran tenaga kerja dan menerapkan sistem giliran kerja (shift) demi mengejar ketertinggalan jadwal, terutama di tengah kekhawatiran yang meningkat terhadap faktor cuaca ekstrem. Keputusan ini diambil setelah proyek tersebut menjadi “atensi” khusus pasca-evaluasi mendalam.
Penekanan utama ada pada upaya penyelesaian seksi jembatan, yang Legiarto sebut sebagai bottleneck atau titik kritis dalam keseluruhan pembangunan.
Bupati berharap seluruh proyek ini dapat tuntas dan siap diresmikan. “Mall Pelayanan Publik sudah, perpustakaan sudah, GMS juga sudah. Saya berharap nanti malam tahun baru kita bisa merayakan dengan semua proyek tuntas,” harapnya.
Sebagai gambaran, pengerjaan jembatan perkotaan Gerung dengan pagu Rp7,5 miliar, gedung Arsip dan Perpustakaan Daerah dengan nilai pagu Rp9,8 miliar mengalami surplus. Selanjutnya revitalisasi Bundaran GMS yang dikerjakan dengan nilai pagu Rp5,7 miliar dan pengerjaan Mall Pelayanan Publik senilai Rp2,4 miliar. Ditambah proyek alun-alun senilai Rp7,1 miliar, proyek jogging track Rp1,2 miliar dan Gedung Komisi DPRD Lobar 2,4 miliar.
Bupati Lalu Ahmad Zaini menekankan pentingnya kinerja dan ketepatan waktu dalam setiap proyek. Ia menegaskan akan terus melakukan evaluasi terhadap rekanan berdasarkan hasil kerja, kesesuaian dengan spesifikasi teknis, dan ketepatan waktu penyelesaian. (her)

