spot_img
Senin, November 10, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TENGAH48 Penderita TBC di Loteng Meninggal Dunia

48 Penderita TBC di Loteng Meninggal Dunia

Praya (Suara NTB) – Kasus Tubercolosis (TBC) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tercatat masih cukup tinggi. Hingga bulan September 2025, Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng mencatat ada sebanyak 1.012 kasus TBC yang ditemukan dari 4 ribu lebih penderita suspect TBC yang menjalani pemeriksaan kesehatan.

Jumlah tersebut diperkirakan masih bisa bertambah karena belum semua penderita suspect TBC di daerah ini yang menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Catatan kita ada sekitar 20 ribu lebih suspect TBC di Loteng. Tapi belum seluruhnya yang menjalani pemeriksaan kesehatan sampai sejauh ini,” jelas Kepala Dikes Loteng Dr. H. Suardi, kepada Suara NTB saat ditemui di kantonya, Rabu, 1 OKtober 2025.

Dari total temuan kasus TBC sejauh ini diketahui ada 48 penderita TBC yang meninggal dunia. Sisanya sampai saat ini masih dalam penanganan kesehatan, berupa pemberian paket obat TBC. “Penderita TBC yang ditemukan itu langsung mendapat penanganan kesehatan secara gratis dari pemerintah daerah,” tegasnya.

Suardi mengatakan TBC termasuk salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi setelah penyakit jantung. Dengan faktor penyebab utama yakni persoalan lingkungan dan bersifat menular, sehingga masyarakat perlu kewaspadaan tinggi agar tidak terjangkit penyakit TBC.

Salah satu langkah antisipasi ialah dengan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan. Dimulai dari lingkungan rumah supaya potensi penyebaran TBC bisa dicegah sedini mungkin. Termasuk pemeriksaan kesehatan secara berkala juga penting. Hal ini sebagai upaya deteksi dini terhadap potensi penyebaran TBC.

Untuk itu, pihaknya mendorong masyarakat Loteng supaya rajin memeriksakan  kesehatan secara rutin dan berkala di fasilitas kesehatan yang ada di daerah ini. Terlebih sekarang sudah ada program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat.

Jika ada masyarakat mengalami batuk lebih dari dua minggu, mereka tidak perlu khawatir. Jika ditemukan ada indikasi terjangkit TBC bisa langsung dilakukan langkah penanganan. Supaya penyakit TBC tidak sampai masuk kategori parah.

“Kalau sudah sampai dinyatakan positif TBC itu sudah masuk kategori berat. Dan, itu butuh penanganan khusus. Berupa pemberian paket obat TBC yang harus dikonsumsi setiap hari selama enam bulan tanpa putus,” ujarnya seraya menambahkan kondisi ketersediaan obat TBC masih aman. (kir)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO