spot_img
Minggu, Desember 28, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIEkspor NTB Anjlok 79 Persen Akibat Mandeknya Komoditas Tambang

Ekspor NTB Anjlok 79 Persen Akibat Mandeknya Komoditas Tambang

Mataram (Suara NTB) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan bahwa nilai ekspor daerah ini turun drastis sebesar 79,42 persen hingga Agustus 2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Penurunan tajam ini disebabkan oleh terhentinya ekspor komoditas tambang, yang selama ini menjadi andalan utama ekspor NTB.

Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin, MM, dalam keterangan resminya pada Rabu, 1 Oktober 2025, menjelaskan bahwa total nilai ekspor NTB pada periode Januari–Agustus 2025 hanya mencapai US$426,70 juta, turun signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya. “Tidak adanya ekspor tambang menjadi penyebab utama turunnya ekspor kumulatif NTB,” jelas Wahyudin.

Meski sektor tambang terhenti, ekspor non tambang NTB justru mencatatkan lonjakan tajam sebesar 1.388 persen secara kumulatif. Kontribusi terbesar berasal dari komoditas seperti tembaga, emas, mutiara, dan udang, yang menunjukkan tren ekspor positif selama 2025.

Pada bulan Agustus 2025 saja, nilai ekspor NTB tercatat sebesar US$102,68 juta, turun 77,14 persen dibandingkan Agustus 2024. Komoditas utama yang diekspor antara lain Tembaga: US$60,21 juta (58,64%). Perhiasan/permata: US$39,70 juta (38,67%). Ikan dan udang: US$2,38 juta (2,32%). Garam, belerang, dan kapur: US$255.985 (0,25%). Biji-bijian berminyak: US$75.707 (0,07%).

Lima negara tujuan utama ekspor NTB pada Agustus 2025 adalah:

  1. Swiss – 36,44%
  2. Thailand – 14,15%
  3. Tiongkok – 13,46%
  4. Korea Selatan – 13,44%
  5. Vietnam – 10,42%

Sisanya, sebesar 12,10 persen, diekspor ke berbagai negara lainnya.

Selain ekspor, nilai impor NTB juga mengalami penurunan signifikan. Sepanjang Januari–Agustus 2025, total impor hanya mencapai US$188,15 juta, turun 75,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. “Kondisi ini menunjukkan aktivitas produksi yang relatif menurun dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Wahyudin.

Pada Agustus 2025, nilai impor NTB tercatat sebesar US$17 juta, turun 78,33 persen secara tahunan. Komoditas impor utama adalah Karet dan barang dari karet: US$9,14 juta (53,78%). Mesin/pesawat mekanik: US$5,97 juta (35,13%). Bahan peledak: US$1,13 juta (6,67%). Produk kimia: US$339.151 (1,99%). Benda dari besi dan baja: US$205.751 (1,21%).

Negara asal impor terbesar NTB pada Agustus 2025 adalah :

  1. Jepang – 54,85%
  2. Filipina – 10,60%
  3. Tiongkok – 9,32%
  4. Amerika Serikat – 6,42%
  5. Turki – 4,72%

BPS menyimpulkan bahwa penurunan tajam ekspor NTB sepanjang 2025 menegaskan betapa tergantungnya ekonomi daerah pada sektor tambang. Namun, tren pertumbuhan ekspor non tambang memberikan harapan baru untuk memperkuat fondasi perdagangan luar negeri NTB secara lebih berkelanjutan. (bul)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO