Mataram (Suara NTB) – Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan bahwa stok beras di NTB dalam kondisi sangat aman, bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 15 bulan ke depan. Hingga akhir tahun 2025, tercatat stok beras di NTB mencapai 156.377 ton.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, menyampaikan bahwa jumlah stok yang tersedia saat ini cukup besar. Karena itu, sebagian stok beras berpotensi dipindahkan ke daerah lain seperti Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Jawa Tengah.
“Ketersediaan beras di NTB terjamin. Karena stok cukup besar, ada kemungkinan sebagian akan digeser ke Bali, NTT, atau Jawa Tengah jika kapasitas gudang di NTB penuh,” jelasnya, Rabu, 1 Oktober 2025.
Menurut Mara Kamin Siregar, pemindahan stok atau strategi moving perlu dilakukan untuk mengurangi beban gudang penyimpanan. Selain itu, langkah ini juga memberikan ruang bagi hasil panen baru yang akan masuk ke gudang Bulog.
“Salah satu persoalan utama yang kami hadapi adalah keterbatasan gudang penyimpanan. Stok yang menumpuk ini berpotensi digeser separuhnya untuk memenuhi kebutuhan daerah lain,” ujarnya.
Bulog NTB terus melakukan penyerapan gabah, beras, dan jagung dari petani lokal, bekerja sama dengan mitra petani dan penggilingan padi hingga Desember 2025. Proses penyerapan ini turut melibatkan aparat keamanan seperti TNI, Polri, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. “Babinsa dan Bhabinkamtibmas memberikan informasi mengenai potensi panen dan ketersediaan hasil pertanian. Data ini sangat membantu Bulog dalam mempercepat serapan hasil pertanian,” jelas Mara.
Untuk menjaga stabilitas harga beras, Bulog NTB juga terus menyalurkan beras medium melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program ini ditujukan agar masyarakat tetap dapat membeli beras dengan harga yang terjangkau.
“SPHP menjadi upaya kami menjaga harga beras tetap stabil, sehingga masyarakat mudah memperoleh beras dengan harga yang wajar,” tambahnya.
Di samping itu, Bulog NTB juga telah menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 10.227.620 kilogram kepada 511.381 penerima bantuan pangan (PBP) di seluruh wilayah NTB untuk periode Juni–Juli 2025.
Mara Kamin Siregar menegaskan bahwa ketersediaan beras di NTB sangat mencukupi. Berkat dukungan pemerintah dan seluruh mitra, stok pangan pokok di NTB tetap aman hingga lebih dari satu tahun ke depan. “Insya Allah stok kita lebih dari cukup. Dengan dukungan pemerintah, mitra usaha, serta masyarakat, ketersediaan beras untuk NTB tetap terjamin hingga akhir 2025,” pungkasnya. (bul)

