KHAIDAR Faris Hasimy yang akrab disapa Khaidar, adalah siswa berprestasi yang menjadi salah satu Awardee Beasiswa Gemilang Center dan Albukhary Foundation menjadi sorotan dalam Program SPADA (Suara Pemuda Berkarya) — sebuah kolaborasi inspiratif antara RRI Pro 2 Mataram dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, 10 Oktober 2025.
Dalam sesi berbagi tersebut, Khaidar berbagi pengalamannya sebagai animator muda Indonesia sekaligus memberikan tips meraih beasiswa. Usia 16 tahun menjadi awal perjalanan yang penuh tantangan bagi Khaidar.
Pada usia tersebut, Khaidar memperoleh kesempatan meraih beasiswa yang membawanya dari Taliwang, Nusa Tenggara Barat, ke Kudus, Jawa Tengah, untuk menempuh pendidikan di jenjang SMK. Sejak duduk di bangku sekolah, Khaidar telah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap dunia seni, khususnya menggambar.
Melalui program AMMAN Scholars SMK Unggulan Batch II (2022), Khaidar ditempatkan di SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, tempat ia mengasah kemampuannya dalam bidang animasi. Selama masa pendidikannya, Khaidar turut terlibat dalam produksi film animasi Nyla yang tayang perdana di Festival Film JAFF Yogyakarta ke-19 pada Desember 2024. Selain itu, bersama timnya, Khaidar berhasil meraih Juara 1 Karya Terfavorit dan Juara 3 Animasi 2D Terbaik dalam Amikom Video Competition 2024.
Namun, di balik berbagai keberhasilan yang diraih, Khaidar juga kerap menghadapi kegagalan dan tantangan. Ia pernah sempat mengalami penolakan saat mendaftar pada divisi animasi yang diinginkannya, serta berjuang melawan rasa takut dan kurang percaya diri.
“Selama belajar animasi, saya sempat merasa tidak yakin dengan kemampuan saya. Namun, berkat dukungan teman-teman, saya berhasil menghadapi ketakutan itu,” ungkapnya.
Selain itu, untuk dapat bekerja sebagai animator, Khaidar harus belajar beradaptasi dengan lingkungan baru serta menumbuhkan sikap profesional dalam bekerja. Setelah mengalami penolakan dalam tiga program beasiswa, keteguhan dan semangat pantang menyerah Khaidar akhirnya membuahkan hasil. Kini, Khaidar akan melanjutkan pendidikan S1 di Malaysia melalui beasiswa penuh dari Gemilang Center dan Albukhary Foundation.
Khaidar juga membagikan tips bagi para calon penerima beasiswa. Menurutnya, salah satu cara untuk menonjol dibandingkan kandidat lainnya adalah dengan memperkaya portofolio sejak masa sekolah, baik melalui karya, prestasi, maupun pengalaman yang relevan.
Meskipun sempat merasa minder karena berasal dari daerah, Khaidar berhasil membuktikan bahwa anak daerah juga mampu berkarya dan berprestasi di bidang animasi. Di akhir sesi, ia memberikan pesan motivatif bagi para pencari beasiswa dan generasi muda untuk terus berusaha, berani mencoba setiap kesempatan, serta tidak takut menghadapi kegagalan.
Program ini menjadi bukti bahwa siswa berprestasi bukan hanya sekedar simbol akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu menjembatani ilmu, aksi, dan inspirasi bagi masyarakat luas. (ham)
