Selong (Suara NTB) – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) memastikan harga bahan pokok penting (Bapokting) dalam kondisi aman dan stabil. Kondisi ini terjadi di tengah berjalannya program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lotim, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Disdag Lotim, Hadi Fathurrahman, menjelaskan pemantauan harga secara harian di pasar-pasar tradisional menunjukkan harga-harga komoditas utama masih terkendali.
“Hadirnya MBG tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Harga-harga terpantau aman,” tegas Hadi, menegaskan bahwa program tersebut tidak mengganggu stabilitas pasar.
Hadi mengakui adanya lonjakan harga pada beras premium. Namun, yang terpenting adalah harga beras medium, yang merupakan konsumsi utama masyarakat, tetap aman. “Hal ini sehingga tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga, terutama pada komoditas yang kerap fluktuatif seperti cabai, Disdag Lotim secara proaktif melakukan operasi pasar. “Beras terus dilakukan operasi pasar. Begitu juga dengan cabai yang kerap melonjak sudah diantisipasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hadi menyoroti peluang yang dibawa program MBG bagi perekonomian lokal. Meski sebagian kebutuhan ada yang didatangkan dari luar, ia meyakini semua kebutuhan program MBG sebenarnya sudah dapat dipenuhi dari produk lokal.
Disdag Lotim pun mendorong agar dapur-dapur pelaksana MBG memprioritaskan pengadaan produk komoditas lokal. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga membangkitkan perekonomian masyarakat di Lotim.
“Dengan mengambil produk lokal, program MBG dapat memiliki dampak ganda: menyediakan gizi bagi anak sekolah sekaligus menggerakkan roda ekonomi petani dan pelaku usaha di Lotim,” pungkas Hadi.
Kepala Disdag Lotim, Hadi Fathurrahman menjelaskan berdasarkan laporan harian harga di pasar-pasar tradisional harga beras premium Rp 14 ribu per kilogram. Harga beras medium Rp 11.800 per kilogram. Gula pasir Rp 17 ribu per kilogram. Cabai merah keriting Rp 27 ribu. Cabai rawit merah Rp 19.300 per kilogram. Minyak goreng curah Rp 18 ribu per liter. Minyak goreng premium Rp 18.667 per liter.
Beras terus dilakukan operasi pasar. Begitu juga dengan cabai yang kerap melojak sudah diantisipasi. Hadirnya MBG tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Beras premium diakui ada lonjakan. Namun, bagi pemerintah, beras medium aman, sehingga tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Kebutuhan MBG diketahui ada memang yang didatangkan dari luar. Tapi diyakini semua kebutuhan MBG sebenarnya sudah bisa dipenuhi dari kebutuhan lokal. Memang disarankan agar dapur MBG mengambil produk komoditi lokal sehingga bisa bangkitkan ekonomi masyarakat. (rus)
