spot_img
Minggu, Desember 28, 2025
spot_img
BerandaADVERTORIALKonsolidasi Nasional, Dompet Dhuafa Tingkatkan “Capacity Building” Relawan Se-Indonesia

Konsolidasi Nasional, Dompet Dhuafa Tingkatkan “Capacity Building” Relawan Se-Indonesia

Tanjung (suarantb.com) – Lembaga filantropi Islam dan kemanusiaan Dompet Dhuafa menggelar Konsolidasi Relawan Nasional (KRN) di Dusun Kopang, Desa Medana, kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara Jumat (7/11/2025)-Minggu (9/11/2025). Konsolidasi ini bertujuan untuk meningkatkan “capacity building” relawan sehingga memahami visi misi yang dibangun melalui Dompet Dhuafa Volunteer (DDV).

KRN Dompet Dhuafa dilaksanakan di Dusun Kopang, tidak lepas dari status bahwa dusun ini adalah binaan Dompet Dhuafa yang diintervensi sejak pascagempa 2018. Dalam pembukaan KRN, hadir antara lain, Deputi Direktur Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi; Deputi Direktur 1 Program Sosial, Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa, Juperta Panji Utama; Deputi Direktur 2 Program Sosial, Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa, Siti Rusmiyati; Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH., Plt. Sekda KLU, Sahabudin, S.Sos., M.Si., Kalak BPBD KLU, H. M. Zaldy Rahadian, ST., MT., Kepala SAR Pos Pelabuhan Bangsal, Pabungdim Lombok Utara, Polres, Kepala Desa, Pengurus Pondok Pesantren Tarbiyatul Islamiyah, serta 110 orang peserta dari 28 Provinsi di Indonesia.

Deputi Direktur Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi, mengatakan, saat ini Dompet Dhuafa memiliki jaringan relawan di 29 negara dengan jumlah volunteer 17.900 orang. Angka ini adalah satu bentuk capaian besar bagi sebuah lembaga filantropi Islam dan kemanusiaan.

“Tantangan kita semakin berat seiring pesatnya perkembangan teknologi. Ke depan kita perlu menjalin sinergi untuk menjadi punggawa-punggawa kemanusiaan,” tegas Dian.

Reawan Dompet Dhuafa gelar simulasi penyelamatan korban gempa menggunakan teknik vertical rescue.

Menghadapi tantangan itu, Dompet Dhuafa memandang penting dilakukannya konsolidasi DD Volunteer untuk mempertajam metode pembinaan, bentuk sinergi, pemahaman visi misi sehingga volunteer menjadi relawan yang tangguh, kompeten, dan andal dalam menjalankan tugas.

“Hari ini, Tim kemanusiaan DDV mendarat di Jakarta dari misi membantu di Palestina dan Yordania selama 14 hari. Jika kompetensi memadai, tidak menutup kemungkinan adik-adik relawan (peserta KRN) akan dikirim ke luar negeri. Dompet Dhuafa tidak hanya membawa misi kemanusiaan dalam negeri saja tapi sudah lintas negara,” paparnya.

Oleh karenanya, ia juga berpesan kepada para peserta KRN agar dalam tiga hari ke depan, memanfaatkan waktu dengan efektif. Relawan diminta untuk berbaur dengan penduduk desa, memperkuat silaturahmi sekaligus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

“DDV siap berkolaborasi melalui jaringan DDV di seluruh Indonesia,” tandasnya.

Sementara, Deputi Direktur 2 Program Sosial, Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa, Siti Rusmiyati, menambahkan KRN 2025 di Lombok Utara, selain untuk peningkatan kapasitas relawan, dilanjutkan simposium perumusan dokumen Perka BNPB Pedoman Relawan. Selama 3 hari berbaur di masyarakat, Dompet Dhuafa menyisipkan sesi keakraban dengan mengadakan Begibung (makan bersama), menggelar kesenian, Bancakan kuliner tradisional, serta aksi sosial di 4 titik.

Untuk diketahui, Ponpes Tarbiyatul Islamiyah, adalah Pondok Pesantren yang mendapat intervensi paling awal dalam proses rekonstruksi pascagempa 2018. Rekonstruksi ini tidak lepas dari dukungan Dompet Dhuafa ketika itu.

Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, mengapresiasi hadirnya Dompet Dhuafa dari sejak 2018 hingga saat ini. Ia mengenang, pascagempa ketika itu, Pemda banyak dibantu oleh relawan dan instansi dari berbagai daerah di Indonesia.

“Kami mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan yang dibangun bersama dengan para relawan. Peristiwa Gempa adalah latihan bagi kita untuk memahami betapa kecilnya manusia di hadapan Allah, memahami bahwa banyak saudara yang diketuk hatinya untuk hadir membantu,” papar Najmul.

Dirinya juga tak membantah, akibat peristiwa 2018 itu, masih banyak rumah dan masjid yang belum terbangun.

“Kami membuka diri, mudah(-mudahan ke depan, Dompet Dhuafa bisa hadir lagi membantu masyarakat,” imbuhnya. (ari/*)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO