spot_img
Sabtu, Desember 27, 2025
spot_img
BerandaNTBDinas Perpustakaan dan Kearsipan Gelar Bedah Buku "Menghadang Kubilai Khan"

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gelar Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan”

Mataram (Suara NTB) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggelar kegiatan Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan” karya A.J. Susmana di Gedung Layanan Perpustakaan, Jalan Pemuda Mataram, Kamis (27/11/2025). Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta yang terdiri atas guru, mahasiswa, serta berbagai komunitas literasi di NTB.

Kegiatan bedah buku dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Dr. H. Ashari, S.H., M.H.. Hadir sebagai narasumber, Prof. H. Nuriadi Sayip, Guru Besar Universitas Mataram, bersama pemerhati sejarah dan literasi Dedy Ahmad Hermansyah.

Kepala Sentra Paramita Mataram, Arif Rohman, menjelaskan bahwa pemilihan buku “Menghadang Kubilai Khan” bukan tanpa alasan. Menurutnya, sejarah selalu menjadi fondasi penting dalam memahami perjalanan bangsa.

“Keberadaan kita semua tidak lepas dari sejarah. Meski sejarah tidak dapat diubah, ia mengajarkan banyak hal dalam menghadapi perkembangan zaman saat ini,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, H. Ashari, menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong kegiatan literasi, termasuk bedah buku yang digagas oleh penulis maupun instansi. Ia menyebut bahwa program bedah buku merupakan bagian dari agenda rutin dinas untuk memperkuat budaya baca di NTB.

Ashari juga menekankan bahwa perhatian pemerintah daerah terhadap kegiatan literasi cukup besar. Ia menyebut Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Bunda Literasi NTB Hj. Sinta Agathia Iqbal selalu menunjukkan komitmen dalam pengembangan literasi.

“Jika keduanya tidak dihadapkan pada kesibukan atau tugas sebagai kepala daerah, Gubernur dan Bunda Literasi NTB pasti akan hadir, meski dalam kegiatan yang tidak terlalu formal,” katanya.

Dengan digelarnya bedah buku ini, diharapkan wawasan sejarah masyarakat semakin kaya, sekaligus memperkuat upaya menumbuhkan minat baca dan budaya literasi di NTB.

Pihaknya juga siap memberikan tempat pada siapapun untuk memanfaatkan Gedung Layanan Perpustakaan melakukan kegiatan. Bahkan, pihaknya siap menjadikan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Namun, pihaknya masih harus melakukan pembenahan secara bertahap, karena alokasi anggaran yang dibutuhkan cukup besar, sehingga selain mengandalkan APBD juga mengandalkan dana dari Perpustakaan Nasional.

Mengenai bedah buku Menghadang Kubilai Khan, Ashari berharap agar peristiwa sejarah pada masa lalu bisa dijadkan pelajaran untuk kondisi sekarang ini. Menurutnya, bangsa Indonesia sejak dulu memiliki ketahanan dan pertahanan yang tangguh dalam menghadapi bangsa luar, yakni bagaimana menghadapi keinginan Kaisar Mongolia, Kubilai Khan menguasai Nusantara.

Namun, dengan kecerdikan dari Raden Wijaya yang merupakan menantu dari Prabu Kertanegara, Raja Singasari mampu mengalahkan pasukan Kubilai Khan yang waktu itu, terkenal dengan strategi dan kekuatan militernya. Untuk itu, belajar dari kondisi itu, masyarakat sekarang ini memiliki pemahaman yang kuat dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan bangsa dari serangan bangsa lain. (ham)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO