spot_img
Minggu, Desember 28, 2025
spot_img
BerandaBREAKING NEWSDi Tengah Kepungan Bencana, Pemprov NTB Alokasikan BTT Rp15 Miliar

Di Tengah Kepungan Bencana, Pemprov NTB Alokasikan BTT Rp15 Miliar

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB mengalokasikan Rp15 miliar untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) di APBD Murni tahun anggaran 2026. Jumlah tersebut dinilai cukup ideal untuk mengatasi bencana di daerah.

Demikian disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi, Rabu, 3 Desember 2025. Menurutnya, anggaran Rp15 miliar sangat cukup untuk membantu menangani bencana di NTB. Apalagi, penanganan bencana tidak hanya dialokasikan oleh provinsi, tetapi juga kabupaten/kota. “Cukup, dibanding tahun lalu kan cukup. Lebih besar malah,” ujarnya.

Menurutnya, bencana yang terjadi NTB di akhir tahun ini memang bencana musiman setiap memasuki puncak musim hujan. Pun dengan banyaknya infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir, sebagian besar merupakan kewenangan kabupaten/kota.

“Kalau untuk penanganan darurat kan cukup lah yang Rp15 miliar itu. Artinya penanganan darurat tidak hanya dibebankan di provinsi saja. Tetapi pusat juga, kementerian juga, BNPB, termasuk kabupaten/kota,” sambungnya.

Saat ini, Ahmadi mengatakan baru satu daerah yang meminta bantuan provinsi untuk penanganan kerusakan akibat bencana alam, yaitu Kabupaten Lombok Timur. Bupati Lotim meminta provinsi untuk membantu mengatasi ambruknya jembatan di Desa Aik Beta, Desa Perigi.

Sejumlah Daerah di NTB Diterjang Bencana Alam

Dalam sepekan, sejumlah bencana alam terjang sejumlah daerah ini. Mulai dari Bima, Dompu, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, hingga Lombok Utara yang menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas publik seperti jembatan yang menyebabkan sejumlah kepala keluarga terisolasi.

Ahmadi mengatakan, di Lombok Utara terjadi bencana alam longsor yang menutup Jalan Raya Pusuk, Kecamatan Pemenang pada Selasa, 2 Desember 2025. “Kejadian ini terjadi sekitar pukul 17.30 WITA, dipicu oleh hujan lebat dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari,” ujarnya, Rabu, 3 Desember 2025.

Bencana serupa juga terjadi di dua Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah yang diakibatkan oleh hujan berkepanjangan dengan intensitas sedang hingga lebat. Bencana ini menyebabkan dua jembatan putus di dua lokasi berbeda, yaitu jembatan di Desa Selubung, Kecamatan Batukliang, dan jembatan di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara.

“Kejadian ini menyebabkan terputusnya akses jalan antar desa di sekitar lokasi yang berdampak pada terganggunya aktivitas warga setempat,” lanjutnya.

Tidak hanya longsor, terjadi juga bencana cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melanda Kecamatan Batukliang Utara. Hembusan angin yang sangat kencang berdampak langsung pada masyarakat. Dilaporkan, sejumlah pohon tumbang akibat terjangan angin. Salah satu pohon dikatakan menimpa rumah warga.

Sementara, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, terjadi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang. Akibatnya, tiga unit jembatan rusak dan lahan pertanian seluas 7,8 hektare terendam air.

Di Lombok Barat, banjir menerjang daerah Sekotong pada Senin, 1 Desember 2025 dini hari. Banjir dipicu lebatnya hujan yang melanda daerah sekitar, menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman warga. Selain merendam ratusan hingga ribuan rumah, jembatan penghubung putus diterjang air bah. Akibat putusnya jembatan ini satu dusun terisolasi dan satu orang dilaporkan luka-luka. (era)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO