spot_img
Rabu, Desember 24, 2025
spot_img
BerandaADVERTORIALUniversitas Muhammadiyah Bima Resmi Buka Program Magister Pedagogi, Jadi Program Pascasarjana Ketiga

Universitas Muhammadiyah Bima Resmi Buka Program Magister Pedagogi, Jadi Program Pascasarjana Ketiga

Kota Bima (suarantb.com) – Universitas Muhammadiyah (UM) Bima resmi menerima Surat Keputusan (SK) pembukaan Program Studi Magister Pedagogi. Dengan terbitnya izin tersebut, UM Bima kini memiliki tiga program magister, setelah Magister Hukum dan Magister Pendidikan Agama Islam.

SK Nomor 1075/B/O/2025 tentang Izin Pembukaan Program Studi Pedagogi Program Magister diterbitkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada 1 Desember 2025. Pemberitahuan resmi itu kemudian dikirimkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada 2 Desember 2025.

Rektor Universitas Muhammadiyah Bima, Assoc. Prof. Dr. Ridwan, S.H., M.H., menyampaikan rasa syukur atas kabar tersebut. “Alhamdulillah, atas doa bersama kita semua, izin Program Magister Pedagogi resmi keluar. Dengan ini, UM Bima sudah memiliki tiga program magister,” ujar Ridwan pada Kamis (4/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa Magister Pedagogi dirancang untuk menjawab kebutuhan peningkatan kualitas guru di wilayah Indonesia Timur khusunya di Bima. Program ini mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah. Ridwan menyebut program ini mampu mengakomodasi berbagai latar belakang guru, baik dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK dan MA. “Saya mohon doa dan dukungan dari semua pihak,” imbuhnya.

Magister Pedagogi Universitas Muhammadiyah Bima menawarkan beragam konsentrasi untuk memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa dalam memilih bidang keilmuan. Di dalamnya terdapat konsentrasi Pendidikan Dasar, Pendidikan PAUD, Pendidikan IPA, Pendidikan IPS dan PPKn, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa dan Sastra, Teknologi Pendidikan, serta Manajemen Pendidikan. Konsentrasi ini dipilih berdasarkan kebutuhan tenaga pendidik yang cukup beragam, sekaligus memanfaatkan kekuatan sumber daya manusia UM Bima.

Ridwan mengungkap bahwa kampus telah menyiapkan SDM yang lebih dari cukup untuk menjalankan program ini. Universitas Muhammadiyah Bima saat ini memiliki 39 dosen bergelar doktor, dan hampir 40 lainnya sedang menempuh studi doktoral. Khusus untuk Program Magister Pedagogi, tersedia sembilan dosen doktor yang akan mengampu perkuliahan. Dalam satu hingga dua bulan mendatang, jumlah itu ditargetkan bertambah menjadi lebih dari 10 doktor.

Universitas Muhammadiyah Bima Tetapkan Biaya Pendidikan Terjangkau

Dari sisi biaya, Universitas Muhammadiyah Bima sengaja menetapkan besaran biaya yang terjangkau. Ridwan menyebut biaya pendidikan untuk Program Magister Pedagogi ini berkisar antara Rp5 sampai Rp6 juta, dan kampus tidak menargetkan keuntungan dari program ini.

“Untuk Program Magister Hukum UKT berkisar 9 jutaan, dan magister Pendidikan Agama Islam 7 jutaan, maka Magister Pedagogi UM Bima berencana menurunkan diangka lebih kurang 5 atau 6 jutaan, agar dapat dijangkau oleh semua lapisan,” bebernya

Pendaftaran mahasiswa baru untuk angkatan pertama Magister Pedagogi akan dibuka pada 11 Desember 2025. Tahun ajaran perdana menargetkan dua kelas dengan jumlah total sekitar 50 mahasiswa.

“Dalam pengelolaannya, semester awal akan fokus pada penguatan ilmu pedagogik, sementara pada semester kedua mahasiswa pada konsentrasi sesuai minat dan kebutuhan masing-masing,” paparnya.

Ridwan juga menjelaskan bahwa proses pengajuan program ini telah berjalan sejak Juni 2025, dan hanya mengalami satu kali revisi sebelum akhirnya mendapat persetujuan. Ia menegaskan bahwa kampus akan terus memperluas cakupan akademiknya.

Dua tahun mendatang, Universitas Muhammadiyah Bima menargetkan pembukaan program-program magister sains dan teknologi seperti Magister Manajemen, Ilmu Komputer, dan Bisnis. Sementara dalam lima tahun ke depan, kampus menargetkan pembukaan dua program doktor, yakni Doktor Hukum dan Doktor Pendidikan Agama Islam.

“Kami optimis. Pada 2028, kami menargetkan 80 persen dosen UM Bima bergelar doktor, atau sekitar 110 hingga 120 doktor. InsyaAllah kami mampu mencapai bahkan melampaui target tersebut,” tutupnya. (hir/*)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO