Selong (Suara NTB) – Jumlah penduduk Lombok Timur (Lotim) yang masuk kategori miskin ekstrem tercatat sebanyakĀ 50.908 jiwa. Provinsi NTB, khususnya Kabupaten Lotim menjadi fokus utama Yayasan Islamic Relief Indonesia. Melalui program “Scaling-up Extreme Poverty Graduation and Climate Change Resilience in Disaster vulnerable Communities in Asia”, yayasan tersebut berupaya keras untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana.
Kepal Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Ahmad Azro’i, Sabtu, 30 Maret 2024 menjelaskan kehadiran program Yayasan Islamic Relief Indonesia ini diluncurkan pada Kamis, tanggal 28 Maret 2024 lalu.Ā
Penjabat Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik dalam acara launching memaparkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, NTB menempati peringkat ke-8 dari 37 provinsi terkait tingkat kemiskinan, dengan persentase mencapai 13,8 persen. Sementara itu, indeks rawan bencana di NTB, terutama di Lotim, masih berada pada tingkat sedang menurut Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI).
Khusus di Lotim diketahui masih tersisa 14 persen penduduk miskin. Dalam hal ini, Pemkab Lotim telah mengalokasikan dana signifikan untuk mengatasi masalah kemiskinan, namun masih banyak masyarakat miskin yang belum terdata secara optimal.
Program Islamic Relief Indonesia ini menargetkan 1.000 keluarga miskin ekstrem untuk mendapatkan bantuan dalam meningkatkan kemampuan adaptasi mereka terhadap perubahan iklim dan manajemen risiko bencana. Selain itu, program ini juga akan mendampingi 5 desa menjadi Desa Tangguh Bencana.
Deputy CEO I Islamic Relief Indonesia, Ade Reno Sudiarno, menyoroti kesuksesan program sebelumnya di Kecamatan Jerowaru yang fokus pada pendampingan petani lobster, petani tadah hujan, dan petani garam. Dia berharap kolaborasi dengan pemerintah dan instansi terkait dapat berjalan lancar untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Lotim.
Peluncuran program tersebut turut dihadiri oleh sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Bappeda, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Koperasi dan UKM, serta Baznas Lotim
Diharapkan program ini dapat menjadi langkah konkret dalam memerangi kemiskinan ekstrem dan meningkatkan ketahanan masyarakat Lotim terhadap bencana. (rus)