spot_img
Kamis, Januari 2, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKedepankan Pemberdayaan Masyarakat

Kedepankan Pemberdayaan Masyarakat

PERMASALAHAN sampah di Kota Mataram masih menjadi pekerjaan rumah yang belum dituntaskan, meskipun intervensi program maupun penganggaran telah dilakukan pemerintah. Pendekatan melalui pemberdayaan masyarakat mulai diprioritaskan.

Lurah Cilinaya, I Ketut Soemartha ditemui pada Jumat 13 september 2024 menerangkan, pihaknya memiliki rencana aksi berupa program sinergitas pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Cilinaya atau Sampanaya. Setelah dianalisis wilayahnya memerlukan tempat pengolahan sampah, karena permasalahan pengelolaan hal yang sangat penting. “Untuk rencana aksi ini, saya telah melalui tahapan berkoordinasi dengan Pak Camat dan pejabat fungsional pengendalian sampah DLH,” terangnya.

Tindaklanjutnya berupa sosialisasi dan mengedukasi warga cara-cara menghadapi permasalahan persampahan. Ketut menambahkan, sampah sebenarnya bukan hal yang meresahkan, tetapi memiliki dampak positif serta menghasilkan nilai ekonomis.

Selama ini, sampah yang menjadi permasalahan dengan menimbulkan bau adalah sampah sisa makanan. Jika dikelola dengan baik, maka sampah sisa makanan bisa dimanfaatkan untuk makanan maggot atau ternak lainnya. “Kalau dalam jumlah banyak pengusaha ternak berminat mengambil sampah itu,” pungkasnya.

Berbeda halnya kata dia, permasalahan sampah anorganik tidak akan menimbulkan bau walaupun dibiarkan dalam waktu lama. Oleh karena itu, pengolahan sampah ini harus dilakukan mulai dari rumah tangga sehingga residu yang dibuang ke tempat pengolahan akhir akan lebih kecil.

Rencana aksi sambungnya, tidak melalui pendekatan teknologi melainkan mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Sosialisasi akan dilakukan di sepuluh lingkungan di Kelurahan Cilinaya dan salah satu lingkungan dijadikan pilot projet. Tujuannya agar lingkungan lain mengadopsi pola penanganan sampah di lingkungan tersebut.

Di satu sisi, ia menyadari tantangan besar yang dihadapi adalah kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah tangga. “Kita akan koordinasikan dan sosialisasi ke tempat ibadah supaya warga mau memilah sampah mulai sejak dini,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO