spot_img
Jumat, September 20, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURHarga Tomat Anjlok, Lotim Disebut Tengah Mengalami Over Produksi

Harga Tomat Anjlok, Lotim Disebut Tengah Mengalami Over Produksi

Selong (Suara NTB) – Anjloknya harga tomat selama beberapa bulan terakhir ini menyebabkan petani merugi. Harga Rp 160 per kilogram (kg) atau Rp 8 ribu per keranjang itu terjadi karena di Lombok Timur (Lotim) saat ini mengalami over produksi.

“Memang kita mengalami over produksi tomat mulai akhir Agustus,” ungkap Pelaksana Tugas  Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian Lotim, H. Badarudin menjawab Suara NTB saat dikonfirmasi, Selasa, 17 September 2024.

Menurutnya, produksi melimpah itu terjadi karena penanaman bulan Juni 2024 lalu cukup besar. Banyak petani terdorong menanam, karena tergiur harga yang tinggi pada saat itu mencapai Rp 30.000 per kg.

“Kebiasaan petani ketika harga tinggi mereka jor joran untuk ikut bertanam,” sebutnya.

Padahal, sambungnya tanaman tomat ini umur tanam 2 – 3 bulan. Ketika sebagian besar petani menanam pada saat yang bersamaan, maka akan panen pada saat yang bersamaan dengan luasan yang besar. Sementara itu, diketahui tomat adalah komoditas yang tidak tahan simpan.

Dikatakan, sampai dengan saat ini belum ada solusi kecuali petani sendiri melakukan pertimbangan dan analisa pertanaman tomat. Misalnya, petani melakukan koordinasi dengan petugas Dinas Pertanian, sehingga dapat melakukan perencanaan tanam yang tepat.

Solusi lain misalnya pemerintah membangun pabrik saos perlu analisa kelayakan karena pasar yang terbatas, sementara produksi pabrik sudah sangat banyak.

Banyaknya petani tomat yang merugi beberapa bulan terakhir ini diakui juga oleh petani. Usman, petani asal Desa Tirtanadi Kecamatan Labuhan Haji mengakui dirinya tergiur dengan harga tomat yang saat ditanam dulu cukup menggembirakan bagi petani. Hanya saja, harga itu sangat disayangkan tidak bertahan sampai ia panen. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -


VIDEO