spot_img
Jumat, September 20, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANAjarkan Kehidupan Demokratis Lewat Pemilihan Ketua OSIS

Ajarkan Kehidupan Demokratis Lewat Pemilihan Ketua OSIS

Mataram (Suara NTB) –  SMAN 5 Mataram (Smala) melaksanakan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS yang diselenggarakan di sekolah. Pemilihan Ketua OSIS ini memanfaatkan teknologi informasi melalui E-Voting pada Kamis, 12 September 2024.

Pengawas Pembina SMAN 5 Mataram, M. Rofy Aryadi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemilihan Ketua OSIS adalah wadah untuk implementasi kehidupan yang demokratis. “Semua siswa bebas memilih pemimpinnya sesuai dengan kriteria dan hati nurani masing-masing,” ungkapnya.

Kepala SMAN 5 Mataram, Siti Nurhani, menjelaskan, pemilihan OSIS pada tahun ini kembali memanfaatkan teknologi, menggunakan sistem E-Voting. Teknologi ini diaplikasikan untuk pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS Tahun Pelajaran 2024-2025.

Terdapat dua pasangan calon (paslon) pada pemilihan OSIS tahun ini. Paslon nomor urut satu Randy Aqeela Saputra berpasangan dengan Altisca Anastasya Putri dan Paslon nomor urut dua yaitu Muhammad Nawwaf Naelirraja berpasangan dengan Ferdinand Adenito Diaz Saputra. Kedua paslon tersebut telah memenuhi proses seleksi ketat, dari pendaftaran, penentuan kandidat, wawancara, penyerahan berkas pencalonan dengan memperhatikan nilai-nilai rata akademik, penyampaian visi misi dan sampai pada tahap E-Voting.

“Pemilihan dilakukan oleh semua warga Smala yang berjumlah 1.350 pemilih yang terdiri kepala sekolah, guru, staf TU dan peserta didik yang sudah terdaftar sebagai daftar pemilih Tetap (DPT) Smala,” ujar Siti Nurhani.

Proses pemilihan dimulai 08.30 Wita, dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Sambutan Pengawas Pembina, dan sumpah panitia pemilihan. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan gendang beleq sebagai pembuka dan SDC di akhir acara. Pemilih yang akan mencoblos tinggal menerima kartu user dari panitia untuk log in. Setelah log in, pemilih tinggal mengklik foto pasangan calon pilihannya dan keluar aplikasi. Setelah itu, pemilih tidak bisa log in dengan user yang sama dan mengulangi pencoblosan.

Panitia pemilihan telah menyiapkan 12 komputer untuk tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS). Disediakan 4 unit komputer di masing-masing TPS. “Pemilih akan memberikan hak suara secara bergiliran sesuai kelas. Untuk penghitungan suara dilakukan secara otomatis pada penutupan TPS pada pukul 12.30 Wita,” pungkas Siti Nurhani. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -


VIDEO