spot_img
Jumat, Maret 14, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURDisdag Lotim Pastikan Tidak Ada Tomat Luar Daerah Masuk Pasar Lotim

Disdag Lotim Pastikan Tidak Ada Tomat Luar Daerah Masuk Pasar Lotim

Selong (Suara NTB) – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menegaskan tidak ada tomat dari luar daerah yang masuk ke pasar Lotim saat ini. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Lotim, Mahsin, dalam keterangan pada hari Rabu, 18 September 2024.

Menurut Mahsin, harga tomat belakangan ini mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Data dari Dinas Perdagangan mencatat harga tomat pada hari Jumat mencapai Rp 1.750 per kilogram, naik drastis menjadi Rp 5.000 per kilogram pada hari Sabtu, dan masih bertahan pada angka tersebut hingga Selasa kemarin.

Mahsin juga menjelaskan menurut hasil dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lotim, penurunan harga tomat tidak disebabkan oleh masuknya tomat dari luar daerah, melainkan karena kelimpahan pasokan dari dalam daerah.

Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pertanian Lotim telah mengingatkan petani untuk melakukan penanaman secara rasional guna menghindari overproduksi.

TPID telah merespons cepat dengan mengusulkan kegiatan panen raya tomat yang melibatkan berbagai OPD Pemda Lombok Timur sebagai bagian dari strategi untuk stabilisasi harga. Selain itu, dalam program Sultan (Silaturahmi dan Lotim Berkemajuan), pedagang diberi edukasi tentang informasi harga guna mencegah fluktuasi harga yang berlebihan, sehingga masyarakat tidak terlalu terbebani dengan harga beli dan petani tidak terlalu merugi dengan harga jual.

Dengan demikian, Dinas Perdagangan Lotim berkomitmen untuk terus mengawasi dan memastikan pasokan tomat di pasar Lotim tetap stabil dan terkendali.

Terjadinya over produksi juga diakui Kepala Dinas Pertanian melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, H. Badarudin. Menurutnya, terjadinya over produksi, karena panen melimpah. Petani banyak menanam saat Agustus 2024 lalu hingga saat ini banyak panen.  Petani banyak tergiur dengan harga mahal pada Agustus lalu, sehingga sekarang terjadi panen raya dengan produksi melimpah namun harga merosot. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO