DPRD Provinsi NTB merespons positif program Jumat Salam dan NTB Belondong yang dicetuskan Penjabat (Pj) Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi. Program yang bertujuan untuk menyapa masyarakat dan membeli produk-produk lokal hasil para pengrajin, salah satunya sarung tenun itu dinilai bisa menggerakkan pasar lokal.
Anggota Komisi II DPRD NTB H. Abdul Hadi mengatakan, program untuk menyerap hasil tenun lokal bukan pertama kali digaungkan. Namun di tahunahun sebelumnya, program seperti ini sering disuarakan dalam rangka bela beli produk lokal.
“Ada sebagian kabupaten/kota juga sudah melakukan itu misalnya dengan meng-
gunakan pakaian adat dan produk lokal lainnya,” kata H.Abdul Hadi kepada EkbisNTB, akhir pekan kemarin.
Politisi PKS ini mengatakan, agar produk kain tenun lokal makin bergairah, maka Pemprov NTB dan pihak terkait lainnya tak hanya membelinya di moment tertentu saja, namun sepanjang waktu sesuai dengan kemampuan.
“Mengangkat UMKM memang menjadi sesuatu yang riil. Kita apresiasi untuk hal itu. Semakin banyak program-program yang bisa mengangkat produk-produk lokal, itu makin bagus,” ujarnya.
Ia mendorong pimpinan OPD agar ikut turun kemasyarakat di desa-desa untuk mengetahui persoalan dan kebutuhan masyarakat dilapangan. Eksekutif sebagai pengelola anggaran jika turun ke masyarakat diharapkan langsung memberikan solusi melalui anggaran yang melekat di masing-masing OPD.
“Terkait dengan dorongan penggunaan kain sarung lokal, saya lihat banyak sentra tenun yang memproduksinya. Cuma memang harga yang lebih mahal. Itu menjadi tantangan tersendiri. Mudahan nanti jika semakin banyak permintaannya, maka produk itu makin murah,” katanya. (ris)