Sebagian besar orang cenderung berolahraga lari pada pagi atau sore hari. Namun, di Bulan Ramadhan ini, Komunitas “Be-Rari” memutar kebiasaan tersebut dengan melakukan lari malam. Memadati area taman setelah Salat iIsya dan Tarawih, ratusan anggota komunitas ini, yang berasal dari berbagai kalangan, memulai rutinitas olahraga mereka.
KETUA Komunitas Be-Rari, Lalu Martha Kusuma, Selasa lalu membagikan cerita bahwa komunitas ini berawal dari keinginannya untuk konsisten berolahraga lari pada malam hari, demi menjaga kesehatan meski sibuk dengan pekerjaan di pagi hari. Sejak terbentuk pada tahun 2019, komunitas ini telah berkembang pesat, dengan anggota mencapai 180 orang saat ini.
Selain sebagai wadah olahraga, Komunitas Be-Rari juga menjadi tempat silaturahmi dan diskusi antarpelari, serta bertukar informasi terkait berbagai hal. Rutinitas lari dilakukan setiap Rabu malam, dengan jam berbeda selama Ramadhan, dimulai pukul 09:00 Wita, dan hari biasa pukul 08:00 Wita.
Keberadaan komunitas ini diharapkan dapat meminimalisir balap lari ilegal yang sering terjadi di jalan raya selama Bulan Ramadhan. Selain itu, komunitas ini juga diharapkan dapat menjadi lumbung atlet lari profesional asal Lotim di masa depan.
Dengan respons positif dari berbagai kalangan, komunitas ini memilih wilayah Kota Selong sebagai lokasi lari, karena pencahayaan yang memadai sepanjang jalan. Dengan semangat ini, Komunitas “Be-Rari” berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua anggotanya. (rus)