spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARAJalur Protokol Gelap, Warga Keluhkan PJU Nihil

Jalur Protokol Gelap, Warga Keluhkan PJU Nihil

Tanjung (Suara NTB) – Warga Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengeluhkan minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang jalan – khususnya jalur protokol Kota Tanjung pascapelebaran jalan. Akses jalan yang gelap pada malam hari membuat resah, karena dikhawatirkan menimbulkan risiko kecelakaan lalu lintas dan tindakan kriminalitas.

Salah seorang warga, Nuryati, kepada wartawan, Jumat 4 oktober 2024 mengakui, kondisi di malam hari pada jalur dua Kota Tanjung cukup mengkhawatirkan masyarakat. Meskipun jalan sudah mulus, namun prasarana pendukung lampu jalan belum dipulihkan.

“Memang sudah diperbaiki menjadi jalur dua, tetapi kalau malam hari gelap gulita, tidak ada lampu penerangan jalan di sepanjang jalur dua,” ungkapnya.

Menurut dia, lampu penerangan jalan hanya mengandalkan lampu yang berasal dari pertokoan dan PKL yang berjualan di malam hari. Kondisi ini pun membuat masyarakat tidak betah berlama-lama berjualan.

Selain itu, gelapnya jalan juga dinilai bisa meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengguna jalan. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Pemda cepat merespon kondisi tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Utara, Parihin, menyatakan pemasangan lampu penerangan jalan di jalur dua Tanjung merupakan tanggung jawab pemerintah pusat sebagaimana jalur tersebut termasuk dalam kategori jalan Nasional.

Sebelum dilebarkan, PJU di jalur tersebut tersedia dan mendukung akses penerangan jalan. Saat eksekusi program, lampu penerangan dicabut dan belum terpasang hingga saat ini.

“Kewenangan untuk memasang PJU di jalan kabupaten memang ada di pemerintah daerah, tetapi untuk jalan nasional, kewenangan itu ada pada pemerintah pusat,” ucapnya.

Terhadap kondisi tersebut, Parihin mengaku, pihaknya udah melayangkan permohonan kepada pemerintah pusat agar segera memasang Lampu Jalan. Disadarinya, situasi gelap di sepanjang jalan cukup mengkhawatirkan karena dapat memunculkan berbagai risiko.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pusat. Kami juga berharap ada dukungan anggaran dari pemerintah daerah untuk mempercepat pemasangan lampu penerangan,” tandasnya. (ari)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO