Sumbawa Besar (Suara NTB) – Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sumbawa, mencatat ada tiga aset milik pemerintah berupa tanah dan bangunan yang mangkrak (tidak lagi digunakan) dan kondisinya saat ini rusak parah.
“Tiga aset tersebut sudah kita inventarisir untuk kita lakukan penanganan lebih lanjut termasuk mencari calon yang ingin memanfaatkan bangunan tersebut, ” kata kepala BKAD Sumbawa, Didi Hermansyah kepada Suara NTB, Minggu, 13 Oktober 2024.
Didi merincikan, aset pertama yakni bekas kantor pertanian yang berada di kecamatan Utan. Bahkan bangunan tersebut saat ini dalam kondisi rusak berat, bangunan ini sempat diusulkan untuk digunakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) tetapi tidak terealisasi.
“Memang ada Disdamkartan yang ingin memanfaatkan bangunan ini, tetapi tidak jadi sehingga sampai dengan saat ini tidak ada satupun pengguna barang yang ingin memanfaatkan bangunan itu, ” ujarnya.
Aset kedua lanjut Didi berada di Pesanggrahan, kecamatan Empang yang hingga saat ini tidak kunjung digunakan. Meski demikian, pihaknya tengah intens melakukan komunikasi dengan PT Bank NTB Syariah yang berencana akan memanfaatkan bangunan tersebut sebagai kantor.
“Jadi, kita sudah melakukan pertemuan dengan PT Bank NTB Syariah terkait dengan rencana mereka untuk membangun kantor cabang pembantu di wilayah tersebut dan kami berharap bisa terealisasi, ” jelasnya.
Aset ketiga yakni tanah dan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nyerinyik di kecamatan Empang yang sampai dengan saat ini tidak kunjung digunakan. Berdasarkan hasil informasi sekolah itu tidak digunakan karena tidak ada lagi murid yang bersekolah di SDN dimaksud.
“Terhadap aset-aset mangkrak tersebut tetap kami upayakan untuk mencari solusi dengan harapan bisa segera dimanfaatkan supaya tidak lagi menjadi bangunan kosong, ” tukasnya. (ils)