spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAHaji Mo Janjikan Hilirisasi Produk Jagung Agar Petani Tidak Rugi

Haji Mo Janjikan Hilirisasi Produk Jagung Agar Petani Tidak Rugi

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Calon Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, berjanji akan melakukan program hilirisasi jagung salah dengan menghadirkan pabrik pakan ternak di wilayah setempat agar petani tidak merugi di setiap musim panen.

“Persoalan harga jagung ini menjadi masalah menyeluruh di Sumbawa maka solusinya kami sudah berencana ke depan salah satunya hilirisasi dari produk jagung tersebut, ” kata Haji di hadapan masyarakat Desa Sempe, Jumat, 18 Oktober 2024.

Pola hilirisasi tersebut lanjut Haji Mo supaya petani tidak lagi menjual jagung tersebut secara gelondongan. Melainkan akan dibikin dalam barang jadi karena kalau gelondongan diserahkan ke harga pasarnya pasti akan anjlok dan petani yang rugi.

“Hilirisasi misalnya pemerintah akan mengundang investor untuk bisa mendirikan pabrik pakan ternak di Sumbawa supaya harga jagung lebih bagus,” ujarnya.

Haji Mo mengungkapkan, ketika menjabat Wakil Bupati, di saat itulah Sumbawa mampu mengekspor jagung pertama kali ke Filipina. Hanya saja upaya tersedia ternyata tidak bisa membantu menaikan harga jagung sehingga sangat dibutuhkan adanya pabrik pakan ternak di Sumbawa.

“Sudah saya bicarakan dengan Fahri Hamzah untuk hilirirasi karena hubungan nya dengan Menteri Pertanian cukup bagus, yang juga memberikan bantuan kepada Sumbawa,” tandas Haji Mo.

Mengenai sinyal internet di Desa Sempe, Haji Mo mengakui memang sinyal sangat dibutuhkan termasuk sekolah dan rumah sakit. Maka dari itu, Haji Mo memastikan akan segera berkomunikasi Kemenkominfo untuk menambah kapasitas sinyal di Desa Sempe.

Terkait pembangunan cek dam yang sudah rusak dan pengaturan irigasi, Cabup Petahana menegaskan bahwa peran P3A ini akan ditingkatkan kembali seperti kebiasaan malar dan kepala malar yang dulu menjadi kebiasaan petani Sumbawa.

“Terkait Reban uma Bo’ akan kami jadikan perhatian tapi syaratnya kami harus terpilih dulu dan di desa Berang Rea kami akan mendatangkan Dinas PU untuk mengecek dan segera menanganinya,” tambahnya.

Awahab saat kegiatan kampanye menanyakan mengenai harga jagung yang selama ini meresahkan para petani. Apalagi meningkatnya harga bibit, sulit mendapatkan pupuk, harga racun pestisida mahal, tapi penjualan petani rendah atau murah.

“Kami menangis saat selesai panen, hutang dan pemasukan tidak sesuai dan mengeluarkan, air mata yang keluar. Kapan kami merasakan harganya stabil,” ujarnya.

Hijir AR, warga Sempe lainnya mengeluhkan sulitnya akses komunikasi khususnya internet. “Masalah komunikasi yang kami butuhkan akses internet. BTS di sini hanya diakses terbatas, tolong ditambah kapasitasnya,” ujar Hijir.

Warga Desa Sempe berharap adanya perbaikan dan pembuatan cek dam atau Reban Bo’ yang sudah rusak dibawa banjir beberapa tahun lalu. Harapan ini sesuai dengan salah satu program Mo-BJS mengenai peran P3A. (ils)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO