Mataram (Suara NTB)-Kontingen Provinsi NTB pada PON XXI mendatang akan terpecah saat pesta olahraga nasional empat tahun sekali itu mulai bergulir 8-20 September 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Meski memiliki kekuatan atlet sebanyak 250 orang, namun tidak seluruh atlet itu terpusat di ibukota Provinsi Aceh dan Sumatera.
Ketua Umum KONI NTB, H.Mori Hanafi mengatakan, kebijakan tuan rumah PON XXI, baik Aceh maupun Sumatera Utara yang akan menggelar pertandingan di beberapa kabupaten/kota mereka, tentu saja membuat perhatian para kontingen provinsi peserta harus terbagi. Kebijakan tersebut membuat KONI daerah harus memberangkatkan banyak personil non teknis untuk mendampingi para atlet dan pelatih di setiap venue.
Dari data yang diterima, Provinsi NTB dalam PON XXI ini menurunkan 44 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Aceh dan Sumatera Utara. Dimana sejumlah pertandingan cabor unggulan NTB juga digelar di Sumatera Utara dan Aceh.
“Untuk venue cabor di Sumatera Utara, tuan rumah atau PB PON XXI sudah memutuskan akan dilaksanakan di delapan kabupaten/kota. Sedangkan Aceh di enam kabupaten/kota, ungkap H. Mori Hanafi dalam keterangan yang diterima Suara NTB, Kamis (11/7) kemarin.
Di Aceh, jumlah cabor yang akan dipertandingan sebanyak 20 cabor yaitu Anggar, Bridge, Hapkido, Menembak, Muaythai, Tarung Derajat, Panahan, Petanque, Soft Tennis, Tenis Lapangan, Kurash, Selancar Ombak, Selam, Kempo, Sepatu Roda, Sepak Takraw, Panjat Tebing, Triathlon, Gantole dan Angkat Besi.
Mori Hanafi mengatakan, untuk di Aceh, cabor yang bertanding pertama kali adalah Angkat Besi. Dengan demikian rombongan atlet dan pelatih Angkat Besi akan berangkat pada 1 September 2024. Begitu seterusnya hingga pemberangkatan terakhir cabor yang memiliki jadwal pertandingan paling akhir.
Rincian cabor yang dipertandingkan di Aceh adalah, 11 cabor di Banda Aceh yang meliputi Anggar, Tenis Lapangan, Hapkido, Panahan, Tarung Derajat, Panjat Tebing, Soft Tennis, Muaythai, Petanque, Angkat Besi dan Selam. Kemudian tiga cabor di Kabupaten Aceh Besar, yakni Menembak, Kurash, dan Selancar Ombak. Dua cabor di Kabupaten Pidie, Kempo dan Sepatu Roda. Dua cabor di Kabupaten Aceh Tengah, yakni Triathlon dan Bridge. Satu cabor di Kabupaten Bener Meriah, yaitu Gantole dan satu cabor di Kabupaten Aceh Timur, Sepak Takraw.
Menurut Mori Hanafi, Kluster Aceh ini didominasi cabor beladiri dan itu menjadi cabor unggulan bagi NTB. Cabor ini menurutnya harus mendapatkan pengawalan khusus dari satgas yang ditugaskan.
Sementara itu jumlah cabor yang dipertandingkan di Sumatera Utara, sebanyak 24 cabor. Antara lain, Atletik, Balap Sepeda, Billiard, Dance Sport, Esport, Kabaddi, Kickboxing, Pencak Silat, Tinju, Bermotor, Bulutangkis, Hoki, Senam, Gateball, Taekwondo, Karate, Wushu, Catur, Gulat, Berkuda, Voli Pasir, Renang, Squash, dan Tenis Meja.
“Pemberangkatan pertama untuk kluster Sumatera Utara diawali cabor Hoki, karena menjadi cabor yang pertama kali menjalani pertandingan di Sumatera Utara. Tim hoki NTB akan berangkat paling awal pada 30 Agustus 2024,” papar Mori Hanafi.
Ditambahkannya, ada delapan kabupaten/kota yang jadi venue cabor di Sumatera Utara. Diantaranya, sembilan cabor dipertandingkan di Kota Medan, yakni Balap Sepeda BMX, Biliar, Dance Sport, Esport, Gateball, Kickboxing, Pencak Silat, Tenis Meja dan Renang. Kemudian 10 cabor di Kabupaten Deli Serdang, yakni Atletik, Bermotor, Bulutangkis, Hoki, Taekwondo, Karate, Wushu, Senam, Squash dan Kabaddi.
Selain itu ada dua cabor dipertandingkan di Kabupaten Serdang Bedagai, yaitu Balap Sepeda Road dan Berkuda. Satu cabor yaitu, Catur dipertandingkan di Kabupaten Karo. Cabor Gulat di Kota Binjai. Tinju dilaksanakan di Kota Pematang Siantar. Lalu, Renang Perairan Terbuka digelar di Kabupaten Simalungun dan cabor Voli Pasir dilaksanakan di Kabupaten Samosir.
Di Sumatera Utara tambahnya, ada beberapa cabor unggulan NTB seperti Atletik, Dance Sport, Tinju, Bermotor, Karate, Pencak Silat dan Voli Pasir. Mori berharap, cabor-cabor unggulan ini bisa meraih medali emas dan menjaga tradisi emas mereka.
KONI NTB sendiri lanjut Mori Hanafi, sudah merancang keberangkatan Kontingen NTB. Baik untuk yang Aceh dan Sumatera Utara. Sehingga pada saatnya nanti, kontingen tinggal berangkat menurut jadwal yang sudah disusun.
“Kita sudah rancang kapan mereka akan berangkat ke Aceh maupun Sumatera Utara. Kita sudah atur dan keberangkatan mereka tentu saja tidak mepet-mepet. Kita sesuaikan menurut jadwal pertandingan cabor mereka, demi menjaga para atlet tetap bugar dan siaga untuk memberikan yang terbaik bagi NTB,” kata anggota DPR RI terpilih Dapil Pulau Sumbawa ini.(ris)