Mataram (Suara NTB) – Pemerintah pusat mengumumkan skema kenaikan penghasilan guru mulai tahun 2025. Tunjangan sertifikasi guru ASN naik sebesar satu kali gaji, sementara tunjangan sertifikasi guru non-ASN naik menjadi Rp 2 juta. Banyak pihak yang mengharapkan, kenaikan penghasilan tersebut berdampak pada kinerja guru yang semakin baik.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Dikbud NTB, Nur Ahmad pada Jumat, 29 November 2024 mengatakan, pihaknya belum mengetahui tentang ketentuan teknis terkait skema kenaikan penghasilan guru tersebut. Ia juga menyebutkan, kenaikan gaji bukan ranah bidang GTK. Namun demikian, jika rencana itu benar, pihaknya sangat menyambut baik.
“Dengan harapan kinerja dan komitmen guru dalam mengajar, mendidik, dan melatih siswa harus semakin baik pula,” harap Nur Ahmad.
Sementara itu¸ Pengamat Pendidikan yang juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram (FKIP Ummat), Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si., mengatakan, kenaikan gaji guru sudah sepantasnya diperoleh guru. Selama ini kondisi yang paling kritis, banyak guru terima gaji tiga bulan sekali hanya sebesar Rp200 ribu.
Menurut Nizaar, besarnya upah berbanding lurus dengan kualitas layanan yang akan diberikan guru. Selama ini guru hanya dituntut untuk mengikuti keharusan, misalnya harus merancang perangkat, harus menggunakan teknologi informasi, harus menggikuti merdeka belajar, dan berbagai keharusan lainnya. Banyak kewajiban yang diharus dilakukan tapi pendapatan tidak layak. “Bagaimana mungkin mengembangkan kualitas pembelajaran dan pendidikan secara luas (jika pendapatan tidak layak),” ujarnya.
Skema kenaikan penghasilan guru diumumkan Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti pada Puncak Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta International Velodrom, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 28 November 2024. Presiden juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi seluruh tenaga kependidikan, tidak hanya bagi guru ASN namun juga guru non ASN.
Di hadapan sekitar 5.000 guru yang hadir, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, pun mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas dedikasi para guru. “Terima kasih kepada para guru, pahlawan pendidikan, yang bekerja ikhlas, penuh pengabdian, mencerdaskan dan memajukan bangsa. Terima kasih bapak dan ibu guru. Jasamu tiada terkira,” ucap Mendikdasmen melalui keterangan resmi yang diterima Suara NTB.
Lebih lanjut, Mendikdasmen menyampaikan bahwa peningkatan kesejahteraan harus sejalan dengan peningkatan profesionalisme tenaga pendidik, karena itu tenaga pendidik harus selalu berinovasi dan berkreasi untuk meningkatkan prestasi murid. “Kemendikdasmen pun berusaha meningkatkan kualitas guru melalui pemenuhan kualifikasi pendidikan, kompetensi, dan kesejahteraan,” ujarnya. (ron)