spot_img
Rabu, Desember 4, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURMasih Rendah, Kunjungan Sasaran Posyandu Keluarga di Lotim

Masih Rendah, Kunjungan Sasaran Posyandu Keluarga di Lotim

Selong (Suara NTB) – Tingkat kunjungan ke Posyandu Keluarga (Posga) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) masih jauh dari maksimal. Berdasarkan laporan, sebagian besar pengunjung Posga adalah balita dan ibu hamil, sedangkan partisipasi dari lansia, remaja, dan usia produktif terbilang sangat rendah.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Lotim, Hj. Nurhidayati, mengharapkan pentingnya peran semua pihak, khususnya di tingkat desa, untuk meningkatkan angka partisipasi.

“Partisipasi posyandu keluarga memang masih rendah. Mayoritas yang datang adalah balita dan ibu hamil, sementara lansia, remaja, dan usia produktif masih sangat kurang,” ungkapnya pada Suara NTB, Senin, 2 Desember 2024.

Untuk mengatasi hal ini, Hj. Nurhidayati berharap pemerintah desa turut aktif dalam menggerakkan masyarakat. Salah satu upaya yang disarankan adalah mengerahkan Badan Keamanan Desa (BKD) dan kepala wilayah untuk mendorong warga hadir ke Posyandu, terutama pada hari-hari yang telah dijadwalkan.

“Peran kepala desa atau kepala dusun sangat penting. Dengan keterlibatan mereka, sasaran Posyandu bisa digerakkan, meskipun hanya satu kali dalam sebulan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti keterbatasan kader Posyandu dalam mengajak warga. Menurutnya, kader sering menghadapi kendala karena kurang didengar oleh masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi lintas sektor untuk mendukung kegiatan Posyandu.

“Jika hanya mengandalkan kader, hasilnya kurang maksimal. Apalagi kalau teman-teman dari PKH hadir bersama penerima manfaat, dampaknya lebih baik. Ke depan, dengan konsep New Posyandu yang melibatkan berbagai instansi seperti Dinas Sosial, Dinas Perkim, Dikbud, dan Dinas Kesehatan, layanan dasar bisa terpenuhi di Posyandu,” tambahnya.

Hj. Nurhidayati menekankan pentingnya pendekatan berbasis peran dan kolaborasi untuk menjawab tantangan ini. “Tugas petugas kesehatan adalah memberikan pelayanan, bukan sekadar menggerakkan masyarakat. Jadi, semua pihak harus mengambil bagian sesuai perannya masing-masing,” tutupnya.

Adanya kolaborasi yang solid, diharapkan Posyandu Keluarga dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua kelompok sasaran, bukan hanya balita dan ibu hamil, tetapi juga lansia, remaja, dan usia produktif. (rus)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO