Mataram (Suara NTB) – Lokakarya Orientasi yang merupakan kegiatan perdana Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 10 dilaksanakan oleh Balai Guru Penggerak (BGP) NTB pada Minggu 24 Maret 2024 di delapan kabupaten di NTB. Sesi pembukaan yang diadakan secara serentak di ruang aula masing-masing sekolah lokasi dihadiri oleh seluruh peserta, narasumber, serta perwakilan BGP NTB.
Dalam kesempatan ini, Kepala BGP NTB, Drs. Suka, M.Pd hadir dan memberikan sambutan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Dalam sambutannya, Suka memberikan semangat untuk para Calong Guru Penggerak (CGP) sebagai awal proses pendidikan yang akan dijalankan selama enam bulan ke depan. “Dengan proses yang cukup lama diharapkan Bapak/Ibu CGP memanfaatkan pendidikan ini dengan maksimal sehingga lulusan Angkatan 10 di KSB akan menjadi guru penggerak yang menjadi contoh bagi rekan-rekan guru yang non-guru penggerak,” ujarnya.
Di lokasi lainnya, Kasubbag Umum BGP NTB, Mas’ud, S.Pd., memberikan sambutan di Kabupaten Lombok Timur. Ia juga menyampaikan agar CGP menjaga kesehatan demi perjalanan Pendidikan Guru Penggerak selama 6 bulan masanya. Aktor yang terlibat dalam PPGP Angkatan 10 di 8 Kabupaten Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah: CGP sejumlah 544 orang, Pengajar Praktik 112 dan Fasilitator 45.
“Pesan kami untuk seluruh aktor yang terlibat selama enam bulan pelatihan ini untuk selalu menjaga kesehatannya karena prosesnya cukup lama sehingga dibutuhkan tenaga ekstra untuk menjalani proggam ini, hingga nanti khususnya CGP Angkatan 10 di Lombok Timur ini lulus semua,” ungkapnya.
Setelah sambutan dan laporan kegiatan dari perwakilan BGP NTB, rangkaian pembukaan dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan kegiatan secara resmi oleh kepala Dinas/Cabang Dinas di masing-masing lokasi kegiatan.
Usai pembukaan, seluruh peserta memasuki ruang kelas yang telah disiapkan dan mengikuti pembelajaran sesuai moderasi dalam lokakarya orientasi ini. Pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan didampingi oleh Pengajar Praktik yang telah dibekali sebelumnya. Meski dilaksanakan di bulan suci Ramadhan, semangat para peserta tidak padam dalam menyerap ilmu.
Dalam lokakarya orientasi ini, diharapkan beberapa output dapat tercapai, antara lain Kesepakatan Peran CGP dan Kepala Sekolah, Peta posisi diri, serta Rencana Pengembangan Kompetensi CGP. Seluruh proses dalam kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai ibadah bagi seluruh peserta, yang tidak hanya datang untuk menimba ilmu, tetapi juga berbagi semangat dan menjalin silaturrahmi.
“Dengan demikian, Lokakarya Orientasi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 Provinsi NTB tidak hanya menjadi awal yang gemilang bagi para CGP, tetapi juga sebuah tonggak penting dalam mengawali pembelajaran di Pendidikan Guru Penggerak. Semoga seluruh rangkaian kegiatan dalam lokakarya ini dapat membangun orientasi terbaik dan menjadi awal yang bagi seluruh unsur untuk mendukung pelaksanaan setiap proses pendidikan di masa mendatang,” harap Suka.
Kegiatan ini bukanlah lokakarya biasa. Selain peserta CGP, hadir pula kepala sekolah CGP, pengawas sekolah, perwakilan Komunitas Guru Penggerak, serta perwakilan Dinas dan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta perwakilan sekolah lokasi.
“Hal ini menandakan komitmen bersama untuk mendukung pemahaman mendalam akan esensi dari Pendidikan Guru Penggerak, yang tidak hanya sekadar proses belajar, namun juga sebuah perjalanan pengembangan kompetensi yang melibatkan seluruh ekosistem sekolah,” pungkas Suka. (ron)