spot_img
Minggu, Desember 22, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMCFD Sudah Jauh Menyimpang dari Tujuan Awal

CFD Sudah Jauh Menyimpang dari Tujuan Awal

Mataram (Suara NTB) – Kawasan Udayana Kota Mataram yang sering digunakan sebagai lokasi CFD (Car Free Day) semakin penuh sesak dengan PKL (pedagang kaki lima). Para PKL sudah mulai mengisi kawasan tersebut sejak pagi buta. Bahkan, Sekretaris Komisi II DPRD kota Mataram, H. Muhtar, SH., menilai CFD sudah keluar dari tujual awal.

‘’Makanya itu yang saya bilang bahwa CFD yang ada di Udayana ini sudah jauh menyimpang dari apa rancang awal kita untuk membuat masyarakat kita jauh lebih sehat,’’ katanya kepada Suara NTB melalui sambungan telepon, baru-baru ini.

Pemkot Mataram menyadari pentingnya menata kawasan ini agar tidak menjadi masalah bagi masyarakat. Muhtar mendukung ide untuk memindahkan PKL yang berjualan di CFD Udayana ke area bekas Bandara Selaparang. Meskipun di sisi lain, banyak PKL yang menolak karena dianggap tidak memiliki potensipembeli. Para PKL khawatir jualan mereka akan sepi karena mayoritas pengunjung CFD adalah orang yang berolahraga.

Tetapi, sambung Muhtar, Pemkot Mataram juga tidak bisa tutup mata terhadap keluhan warga terkait keberadaan PKL yang semakin padat. Dampak lainnya dari menjamurnya PKL di arena CFD, membuat taman di sekitar kawasan tersebut menjadikumuh dan tidak terawat.

Politisi Partai Gerindra ini menilai kurangnya kesadaran sebagian pedagang dalam menjaga kebersihan, memicu taman-taman di arena CFD menjadi kumuh. Oleh karena itu, Muhtar mendukung Pemkot Mataram yang berencana melakukan penataan ulang agar kawasan Udayana agar tetap bisa berfungsi sebagai ruang terbuka bagi publik. Dengan mengedepankan  keamanan, kenyamanan, dan mendukung aktivitas olahraga.

Namun demikian, pemerintah juga perlu melakukan pendekatan secara bertahap kepada para PKL. Memberikan sosialisasi dan pemahaman agar mereka tidak merasa dirugikan. “Penataan harus dilakukan dengan bijak. Jangan sampai niat baik untuk menata kawasan tersebut justru berujung pada penurunan daya tarik yang merugikan semua pihak,” ujar politisi Partai Gerindra ini.

Situasi ini, sebut Muhtar, memerlukan solusi jangka panjang yang menguntungkan bagi para pelaku UKM maupun masyarakat yang ingin menikmati CFD tanpa gangguan. (fit)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO