spot_img
Rabu, Februari 5, 2025
spot_img
BerandaNTBPrabowo Ajak Negara D-8 Dorong Perekonomian Demi Dukung Palestina

Prabowo Ajak Negara D-8 Dorong Perekonomian Demi Dukung Palestina

Kairo (Suara NTB) – Presiden RI Prabowo Subianto mengajak anggota delapan negara berkembang yang tergabung dalam Forum D-8 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi mendukung dan memberi bantuan Palestina.

Saat menyampaikan pidato di depan pimpinan negara anggota D-8, Presiden menekankan bahwa tanpa persatuan dan tanpa mengatasi perbedaan, kelompok D-8 tidak bisa kuat dalam menghadapi situasi geopolitik yang saat ini sedang terjadi.

‘’Kita mengatakan bahwa kita mendukung Palestina. Tetapi jika kita lemah, bagaimana kita bisa mendukung Palestina? Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita memanfaatkan kolaborasi kita. Kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Presiden Prabowo dalam KTT D-8 di Istana Kepresidenan, New Administrative Capital Kairo, Mesir, Kamis.

Presiden mengatakan bahwa upaya yang harus ditempuh dalam mendorong perekonomian dapat dilakukan melalui kekuatan industri dan teknologi. Selain itu, Prabowo mengajak agar kelompok D-8 bisa bersama-sama membuat dunia Muslim menjadi dunia yang makmur dan dapat mengatasi kemiskinan.

“Mari kita bersatu untuk membuat D-8 katalis untuk perubahan positif untuk menjadi pemenang bagi aspirasi Dunia Selatan dan bagi umat Muslim,” kata Prabowo.

Sebagaimana Indonesia bersiap menghadapi masa depan, Prabowo menegaskan kembali keteguhan komitmen dengan visi bersama ini. Presiden meminta agar kelompok D-8 bisa menjadi mercusuar harapan bagi semua bangsa dan dunia.

Turut mendampingi Presiden dalam KTT D8 yaitu Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf.

Tak Boleh Terpecah

Pada kesempatan itu, Presiden juga menekankan bahwa forum D-8 tidak boleh terpecah belah dan harus menjaga persatuan untuk dapat membela kemerdekaan Palestina dan Lebanon.

“Mari kita lihat realitanya. Kita harus bekerja sama untuk memiliki kooperasi yang erat di antara kita. Kita harus bekerja keras untuk memiliki satu suara dan tidak boleh terpecah belah. Devide et impera, itu adalah hukum imperialisme dan untuk ribuan tahun kita telah terpecah/

Prabowo mengutarakan pendapatnya mendukung persatuan berkaca dari realita bahwa D-8 memiliki anggota yang merupakan negara-negara dengan populasi Muslim terbanyak secara global.

Persatuan dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seharusnya mampu berdampak dan mendorong di kancah global khususnya dalam hal kemerdekaan Palestina dan menjaga kedamaian di Lebanon.

​​​Namun dengan jumlah Muslim di dunia yang saat ini mencapai 25 persen, Prabowo menyebutkan dukungan untuk kedua negara itu mendapatkan haknya sebagai negara berdaulat belum bisa dicapai karena masih adanya perpecahan di antara umat Muslim di negara-negara lain.

“Kita lihat Sudan, pemimpin Muslim melawan pemimpin Muslim. Kita lihat Libya, pemimpin Muslim melawan pemimpin Muslim. Kita lihat Yaman, pemimpin Muslim melawan pemimpin Muslim. Kapan ini semua berakhir? Bagaimana kita mendukung Palestina jika kita selalu berselisih di antara kita sendiri?” kata Kepala Negara Indonesia itu.’’

Dalam hal dukungan bagi kedua negara yang tengah mengalami konflik hebat tersebut, Prabowo juga menilai saat ini yang dilakukan negara-negara yang ada belum sepenuhnya berpihak pada negara yang dirugikan.

Dukungan untuk menjaga kedaulatan kedua negara yang juga memiliki mayoritas penduduk Muslim itu masih sebatas deklarasi-deklarasi dalam berbagai acara di tingkat global.

Meski banyak yang mengirim bantuan kemanusiaan sebisa mungkin ke dua negara dengan konflik berat itu, namun memang harus didukung persatuan seluruh negara Muslim agar pesan kemerdekaan bagi Palestina dan penyelesaian konflik di Lebanon dapat bergaung secara global dan segera dicapai. “Saya menyerukan untuk adanya persatuan, saya menyerukan adanya kooperasi,” tegas Prabowo. (ant)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO