Mataram (Suara NTB) – Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) SMPN 11 Mataram dilaksanakan di Ruang Media sekolah setempat, pada Jumat, 19 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan suatu cara untuk mengawasi dan mengevaluasi kompetensi kepemimpinan Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Tim penilai yang hadir adalah Ni Nengah Sri Swathi, selaku Pengawas Manajerial Dinas Pendidikan Kota Mataram.
PKKS bertujuan memperoleh data seperti pelaksanaan tugas manajerial, pelaksanaan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan, pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Dalam presentasinya, Kepala SMPN 11 Mataram, H. Azizudin, menyampaikan terkait dengan visi-misi dan peningkatan kualitas pembelajaran berdasarkan rapor pendidikan SMPN 11 Mataram. Pada tahun lalu kemampuan literasi dan numerasi masih dengan nilai cukup, meskipun ada peningkatan dan memerlukan intervensi khusus.
“Untuk iklim keamanan satuan pendidikan dan iklim kebhinekaan serta karakter sudah baik, sedangkan untuk kualitas pembelajaran yang memerlukan intervensi khusus dalam perbaikannya,” ujar Azizudin.
Pengawas Dinas Pendidikan Kota Mataram Ni Nengah Sri Swathi, selaku tim penilai menyampaikan refleksi terkait dengan kegiatan evaluasi yang telah dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen yang telah disediakan. Disampaikan, bahwa guru sebelum mengakhiri pembelajaran agar melakukan refleksi dalam pengelolaan kelas, meningkatkan kompetensi pedagogik, di awal pembelajaran melakukan apersepsi dengan pertanyaan pemantik, serta guru diharapkan menyampaikan persiapan untuk pada pertemuan berikutnya.
“Pengembangan literasi juga dilakukan untuk semua guru, tidak hanya pada guru dari rumpun bahasa saja,” saran Ni Nengah Sri Swathi.
Dengan melaksanakan PKKS secara rutin, Azizudin menambahkan, SMPN 11 Mataram optimis untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil evaluasi penilaian tahun ini akan dijadikan acuan untuk merumuskan langkah-langkah pengembangan sekolah ke arah yang lebih baik guna memberi dampak positif bagi seluruh warga sekolah. Di samping itu diharapkan mengoptimalisasi akses dan membuat aksi nyata dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan mengusahakan terbentuknyan Komunitas Belajar di sekolah. (ron)