spot_img
Kamis, Januari 16, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKasus DBD Dipicu Permasalahan Lingkungan

Kasus DBD Dipicu Permasalahan Lingkungan

Mataram (Suara NTB) – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram mencapai 543 di tahun 2024. Tingginya kasus ini dipicu permasalahan lingkungan sehingga agak sulit dilakukan intervensi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan ditemui usai menghadir rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Mataram pada, Rabu, 15 Januari 2025 mengakui, jumlah penyakit demam berdarah dengue ditemukan mencapai 543 kasus di tahun 2024. Pihaknya mengupayakan mengantisipasi lonjakan kasus gigitan nyamuk aedes aegypti tetapi cuaca belum bergeser dari ketidakstabilan kondisi. Di satu sisi, pengasapan dan pemberantasan sarang nyamuk masif dilakukan di lingkungan. “Kondisi cuaca ini menjadi kendala,” katanya.

Faktor utamanya adalah permasalahan lingkungan. Kondisi ini agak susah dilakukan intervensi satu persatu, sehingga diupayakan untuk melalui jalur kepala lingkungan, lurah dan kecamatan untuk mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Kebersihan lingkungan ini bukan berarti kawasan itu kotor, melainkan penampungan air yang jarang dibersihkan memicu timbulnya jentik nyamuk.

Menurutnya, pemberantasan nyamuk demam berdarah ini dilakukan secara konsisten oleh masyarakat agar muncul jentik kemudian berkembangbiak menjadi demam berdarah. “Kita harus mulai konsisten untuk kebersihan penampungan air dan sebagainya,” terangnya.

Emirald tidak menyebutkan, temuan kasus di awal Januari 2025, tetapi diharapkan tidak ada kasus meninggal dunia akibat positif demam berdarah dengue.

Pencegahan dilakukan melalui PSN pasca hujan dengan mengajak masyarakat dan kepala lingkungan turun langsung membasmi jentik nyamuk. Laporan dari warga selalui diprioritaskan untuk ditindaklanjuti sesuai standar operasional proseder dan lain sebagainya.

Pengasapan alias fogging akan dilakukan dengan catatan masyarakat melakukan pembersihan sarang nyamuk. “Karena percuma kita lakukan fogging kalau tidak dibarengi dengan pemberantasan sarang nyamuk,” katanya.

Oleh karena itu, ia meminta sekaligus mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan serta mengatur pola hidup bersih dan sehat. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO