Selong (Suara NTB) – Penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Pondok Pesantren Buak Ate Kembang Mate Rumbuk Timur, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengakui pada pelayanan pertama mendapatkan kritik soal menu. Hal ini katanya sudah diperbaiki.
“Pada hari pertama memang ada masukan dari anak anak soal menu, dan hal ini sudah disampaikan ke ahli gizi,” ungkap H. Saefullah, Penanggung Jawab Umum Pelayanan MBG di Ponpes Buak Ate Kembang Mate saat dikonfirmasi media, Rabu, 15 Januari 2025.
Dalam pelaksanaan MBG ini, Ponpes Buak Ate Kembang Mate ini bermitra dengan salah satu perusahaan CV Saragara. Pihak ponpes yang didirikan Bupati Lotim dua periode H. M. Sukiman Azmi itu melayani sekolah yang beradai di sekeliling dengan radius 2 km, yakni melayani siswa di sekolah negeri dan swasta mulai dari sekolah dasar sederajat hingga SMA sederajat.
Jumlah siswa yang diberikan makan bergizi gratis sebanyak 3.250-3.500 orang. Ada juga rencana akan diberikan makanan untuk 200 orang ibu hamil. Yakni yang ada di wilayah Desa Rumbuk Timur dan sekitarnya. Dalam sehari bisa menghabiskan 3 kuintal.
‘’Total pekerja 45 orang. Mulai bekerja sejak jam 7 malam sampai jam 11 siang. Nasi dimasak jam 12 malam. Jam 8 pagi mulai pengemasan,’’ terangnya.
Soal kualitas menu, sambungnya yang banyak dikritik dijelaskan kepada pihak sekolah bahwa yang disediakan menu makanan dengan memenuhi standar gizi. Bukan standar selera. Komposisi gizi yang disediakan sudah disesuaikan dengan standar.
“Sekali-kali memang harus ada susu, tapi memang tidak ada penyediaan air putih,” imbuhnya. Ucapnya, tidak disediakan air mineral kemasan, karena dikhawatirkan akan dibuang percuma, shingga pihak sekolah mencari air putih sendiri. (rus)