spot_img
Sabtu, Januari 18, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMUR34 Ekor Sapi ‘’Suspect’’ PMK, Disnakeswan Lotim Gencarkan Vaksinasi dan Penyemprotan Disinfektan

34 Ekor Sapi ‘’Suspect’’ PMK, Disnakeswan Lotim Gencarkan Vaksinasi dan Penyemprotan Disinfektan

Selong (Suara NTB) – Sebanyak 34 ekor ternak sapi di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dilaporkan suspect Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Mengetahui hal itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lotim mulai menggencarkan kembali vaksinasi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disnakeswan Lotim, Drh. Hultatang saat ditemui di sela vaksinasi dan penyemprotan cairan disinfektan guna mencegah penularan di Lenek Daya Kecamatan Lenek, Jumat, 17 Januari 2025.

Drh. Tatang, sapaan karib Kabid Kesmavet ini menjelaskan, 34 sapi yang diduga terjangkit PMK tersebut sudah dilakukan pengobatan dan tindakan lain. Pihaknya yakin, sapi-sapi yang sebelumnya sudah diobati ini akan sembuh.

Menurutnya  merebaknya kembali PMK di kalangan peternak ini tidak seperti kejadian beberapa waktu lalu. Serangan PMK pada ternak, khususnya sapi tidaklah separah kejadian dua tahun lalu.

“Tahun lalu kan satu ekor yang terjangkit, maka satu kandang bisa ikut tertular,” ucapnya. Antibodi pada ternak-ternak yang ada saat ini dinilai sudah cukup bagus.

PMK ini diketahui marak terjadi di wilayah Jawa Timur. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan bagi pemerintah, sehingga kembali disalurkan vaksinasi gratis. Pemerintah sebenarnya sempat mendorong peternak melakukan vaksinasi secara mandiri untuk memperkuat sistem imun pada ternak.

Dalam satu tahun, minimal vaksin dilakukan dua kali. Yakni setiap enam bulan sekali harus diberikan vaksin agar antibodi ternak makin kuat.

Merebaknya kembali PMK ini membuat pemerintah kembali menggencarkan vaksinasi. Khusus di Lotim, diberikan vaksin sebanyak 5.000 ekor tahap pertama ini. Rencananya, vaksinasi akan diberikan untuk 35 ribu ekor. Dibandingkan dengan jumlah populasi sapi, 140 ribu ekor di Kabupaten Lotim, jumlah vaksin yang diberikan masih terbatas.

Kepala Desa Lenek Daya, Unasih menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah peduli terhadap kesehatan ternak warganya. Pemerintah Desa Lenek Daya juga telah mengalokasikan dana khusus untuk program perlindungan kesehatan ternak.

“Setiap tahun kita anggarkan Rp 20-25 juta untuk program vaksinasi,” ungkapnya.

Sejauh ini untuk vial vaksin memang gratis dari pemerintah. Akan tetapi, dana penunjang diperlukan agar sasaran vaksin bisa lebih banyak di Desa Lenek Daya.

Unasih menyebut, lebih dari 85 persen warganya merupakan peternak. “Saya sendiri juga peternak,” tuturnya. Jumlah populasi sapi di Lenek Daya saat ini mencapai 3 ribu ekor lebih. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO