Mataram (Suara NTB) – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Mataram tengah memperbanyak produksi batik Sasambo dengan teknik printing. Saat ini, semakin banyak konsumen yang berminat dengan batik printing.
Kepala SMKN 5 Mataram, H. Istiqlal mengatakan, konsumen meminati batik printing karena batik model harganya lebih murah. Berbeda dengan dua batik model lain, yakni batik model tulis dan model cap yang lebih mahal.
“Kalau sasaran pasar kami untuk menengah ke bawah, itu cocoknya batik printing,” ujar Istiqlal ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 4 Februari 2025.
Namun, banyak konsumen yang meminta batik printing berbahan katun. Sedangkan, SMKN 5 Mataram masih memproduksi batik printing dengan kain polister.
Meski demikian, batik hasil kerajinan dari para siswa dan alumni ini masih tetap diminati oleh para wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Hal itu dibuktikan dengan adanya pengiriman ke luar daerah.
“Kami telah mengirim ke Bojonegoro, telah mengirim ke Yogyakarta, pernah mengirim juga ke Malaysia,” kata Istiqlal.
Sebelumnya, SMKN 5 Mataram telah mendapatkan hak paten atas batik Sasambo dari Kementerian Hukum (Kemenkum) RI. Hak paten itu akan memperkuat posisi NTB dalam hal batik di Indonesia.
Selain batik, SMKN 5 Mataram juga tengah melakukan inovasi-inovasi lain dalam hal kerajinan. Di antaranya, mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan keramik, kerajinan kayu, logam, kulit, dan busana.
“Untuk melahirkan produk-produk baru yang brandnya mereka (siswa), langsung buat sendiri,” ungkap Istiqlal.
Kepala Bengkel Kriya Kayu SMKN 5 Mataram, Agus Purwanto menambahkan, siswa yang memproduksi batik SMKN 5 Mataram. Pihaknya menggunakan sistem blok dalam pembuatan kerajinan-kerajinan SMKN 5 Mataram. “Jadi praktik penuh selama seminggu, nanti gantian pembelajaran teori selama seminggu,” kata Agus Purwanto. (sib)